Penilian meliputi aspek infrastruktur (20%), kesehatan (10%), risiko kompetisi (20%), keamanan pada sistem manajemen pengamanan (30%), keselamatan (10%), serta informasi (10%).
Berdasarkan penilaian semua aspek tersebut, penyelenggara pertandingan Persib memenuhi standar keselamatan dan keamanan.
Ketua Risk Assessment Stadion Siliwangi Bandung, Kombes Pol Budi Karyono, mengatakan, meski sifatnya opsional, Stadion Siliwanti sudah lolos penilaian risiko.
Hanya, masih ada hal-hal yang menjadi pekerjaan rumah untuk Persib dan pengelola stadion.
"Berdasarkan hasil risk assessment hasilnya, nilainya 62,78 (kategori cukup). Memang ada yang perlu dibenahi, khususnya aspek infrastruktur," tutur Budi Karyono dikutip dari kompas.com.
Baca Juga: Beda dengan Egy dan Witan, Wonderkid Malaysia Paksakan Diri di Eropa Meski Nasibnya Merana
Ia menambahkan, penilaian risiko ini sebagai acuan masukan untuk perbaikan dan kelayakan stadion guna menggelar laga di Liga 1 2022-2023.
Dari aspek-aspek penilaian di atas, Stadion Siliwangi bisa menggelar pertandingan kelas kompetisi Liga 1.
"Jadi risk assessment ini adalah sebagai masukan saja. Setelah dilakukan penilaian risiko ini, maka Persib punya alternatif (bisa main di GBLA atau Siliwangi),” ucapnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar