Soal pengalaman, Jeka juga juga lebih berpengalaman daripada Eko Roni yang baru terjun ke pertarungan MMA pada tahun 2019 di ONE Championship.
"Sekali lagi dalam pertarungan Jeka saya gak mau comment, karena pertarungan Jeka kan punya pasarnya sendiri saya punya pasarnya sendiri," kata Eko Roni dalam wawancara virtual bersama BolaSport.com, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Siasat Islam Makhachev Tenggelamkan Alexander Volkanovski pada UFC 284
Meski begitu, Eko Roni membeberkan bahwa kemampuan pertarungan bawah atau ground game memang sangat penting pada MMA.
Oleh karena itu, seorang petarung MMA harus bisa memadukan kemampuan grappling dan striking.
"Background saya memang gulat, bagi saya itu sangat penting karena ground game itu sangat bahaya bagi saya karena saya gulat," ucap Eko Roni.
"Makanya kita harus bisa mengkombinasi, bagaimana kita bisa ground and pound atau takedown."
"Kalau saya punya prinsip bagaimana saya bisa takedown, kontrol lalu gimana lawannya gak bisa bangun."
"Karena kalau sudah di bawah ini sangat susah untuk bertahannya, beda kalau kita tarung lawan BJJ," tuturnya menjelaskan.
"Kalau MMA kan kita bisa ground and pound, kalau oleng (hanya bertahan dan tak bisa membalas pukulan lawan-RED) bisa distop wasit. Beda kalau berdiri, tidak sama," ujar Eko Roni.
Baca Juga: Latar Belakang Makhachev Bikin Volkanovski Mustahil Menang pada UFC 284
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar