BOLASPORT.COM - Petarung MMA Indonesia, Eko Roni Saputra, ikut buka suara soal kelemahan Jeka Saragih dalam pertarungan bawah yang menjadi penyebab kekalahannya pada Final Road to UFC.
Jeka Saragih harus mengakui keunggulan petarung India, Anshul Jubli, yang sangat mendominasi dalam pertarungan di kanvas.
Jubli berhasil membuat Jeka kewalahan dalam permainan bawah pada partai puncak Road to UFC, Minggu (5/2/2023) beberapa waktu lalu.
Sejak ronde pertama, Jubli juga mampu membuat Jeka tak leluasa melancarkan pukulan dan tendangan mautnya.
The King Lions, julukan Jubli, cukup cerdik dalam membaca pergerakan Jeka yang sangat berbahaya jika meladeninya beradu striking.
Baca Juga: Dari Aksi Tengil Jeka Saragih, Eko Roni Saputra Pilih Mentalitas Pembunuh
Jubli bahkan tak memberikan banyak kesempatan untuk Jeka tetap berdiri. Dia langsung menyeret Jeka hingga cukup lama bertarung di kanvas.
Postur tubuh yang lebih besar Jubli semakin memudahkannya menindih Jeka dalam posisi ground and pound sehingga membuat Jeka dihujani pukulan bertubi-tubi hingga harus menyerah pada ronde kedua.
Melihat pertarungan tersebut, Eko Roni tak ingin berbicara banyak karena dia dan Jeka memiliki latar belakang bela diri yang berbeda.
Eko Roni yang merupakan mantan pegulat nasional yang memiliki dasar Brazilian Jiu-Jitsu atau BJJ.
Soal pengalaman, Jeka juga juga lebih berpengalaman daripada Eko Roni yang baru terjun ke pertarungan MMA pada tahun 2019 di ONE Championship.
"Sekali lagi dalam pertarungan Jeka saya gak mau comment, karena pertarungan Jeka kan punya pasarnya sendiri saya punya pasarnya sendiri," kata Eko Roni dalam wawancara virtual bersama BolaSport.com, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Siasat Islam Makhachev Tenggelamkan Alexander Volkanovski pada UFC 284
Meski begitu, Eko Roni membeberkan bahwa kemampuan pertarungan bawah atau ground game memang sangat penting pada MMA.
Oleh karena itu, seorang petarung MMA harus bisa memadukan kemampuan grappling dan striking.
"Background saya memang gulat, bagi saya itu sangat penting karena ground game itu sangat bahaya bagi saya karena saya gulat," ucap Eko Roni.
"Makanya kita harus bisa mengkombinasi, bagaimana kita bisa ground and pound atau takedown."
"Kalau saya punya prinsip bagaimana saya bisa takedown, kontrol lalu gimana lawannya gak bisa bangun."
"Karena kalau sudah di bawah ini sangat susah untuk bertahannya, beda kalau kita tarung lawan BJJ," tuturnya menjelaskan.
"Kalau MMA kan kita bisa ground and pound, kalau oleng (hanya bertahan dan tak bisa membalas pukulan lawan-RED) bisa distop wasit. Beda kalau berdiri, tidak sama," ujar Eko Roni.
Baca Juga: Latar Belakang Makhachev Bikin Volkanovski Mustahil Menang pada UFC 284
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar