"Kalau sering bertanding jadi siap. Kalau bertandingnya kurang, mental kepercayaan dirinya kurang," ucapnya.
Lebih lanjut, Arsjad Rasjid mengatakan saat ini mencetak atlet berpretasi memang membutuhkan proses berkesinambungan.
Sebuah rangkaian pembangunan keolahragaan terdiri atas tahap pembudayaan pembibitan, pengembangan, dan pembinaan prestasi.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Bak Arjuna Setiawan Lesatkan Ratusan Anak Panah untuk Raih Emas
Pada tahap pembinaan prestasi, ketika atlet-atlet nasional telah terseleksi dan terpilih, akselerasi prestasi atlet-atlet tersebut harus dilakukan secara terpusat dan berkesinambungan.
Hal itu dilakukan untuk proyeksi ajang internasional, melalui berbagai intervensi yang terukur dari segi fisik, gizi, maupun psikis melalui program road to champions.
"Pembenahan menyeluruh baik dari segi kualitas SDM, sarana prasarana, program pembinaan, dan perlombaan, serta organisasi yang mandiri menjadi target jangka panjang yang akan kami lakukan dalam rangka membawa Panahan Indonesia kembali berjaya," kata Arsjad.
Arsjad mengaku untuk memenuhi target itu tak mudah karena Perpani harus menyiapkan atlet untuk ikut dalam banyak event salah satunya Asian Games yang akan digelar tahun ini, setelah itu untuk Olimpiade.
Menurutnya atlet menuju Olimpiade di Prancis 2026 juga harus dipersiapkan dengan maksimal.
Untuk memenuhi target tersebut, Arsjad pun mengajak semua pengurus untuk berkolaborasi dengan baik.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar