Menurut Zico, pada beberapa pertandingan awal timnya kesulitan karena komposisi tim banyak diisi pemain muda.
Akan tetapi, kehadiran pemain asing asal Uzbekistan, Odina Aliyeva, pada pekan ketiga memberi nyawa tambahan bagi tim.
"Sudah lama saya mengenal Odina dan sudah tahu permainan Odina seperti apa saat di lapangan," ujar Zico.
Zico melanjutkan timnya membutuhkan kehadiran sosok "ibu" alias pemain senior yang mampu menjadi pemimpin.
Hadirnya Odina dan Shinta Ainni, serta motivasi lebih bertanding di rumah sendiri mendorong Elektrik PLN untuk memenangkan pertandingan dengan hasil meyakinkan.
Adapun dari kubu Jakarta Popsivo Polwan, sang pelatih, Indra Wahyudi Harahap, menyebut perjuangan anak asuhnya beakhir anti-klimaks.
Persiapan sebenarnya sudah dilakukan Popsivo Polwan secara maksimal, tetapi rencana mereka tidak keluar di lapangan.
Menurutnya, faktor kekalahan ini adalah kepercayaan diri yang berkurang sehingga banyak kesalahan sendiri, terutama pada poin-poin penting.
Kekalahan ini membuat Popsivo Polwan harus turun ke dasar klasemen sementara dengan raihan empat poin.
Sementara itu, Elektrik PLN berada di satu setrip di atas dengan koleksi enam poin dari tujuh pertandingan.
"Tapi tim Popsivo masih ada tiga pertandingan lagi masih ada kesempatan untuk final four," sahut Indra optimistis.
Baca Juga: Proliga 2023 - Belum Pernah Menang, Jakarta Elektrik PLN Bertekad Bangkit pada Laga Kandang
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Proliga.co.id |
Komentar