Namun, panel Liga Inggris dilaporkan memiliki pertimbangan spesifik untuk menganggap insiden tersebut tidak layak berbuntut penalti.
Baca Juga: Reaksi Graham Potter soal Ejekan Suporter ke Cucurella: Suka-suka Kalian Saja
Melansir dari Mirror, tangan Soucek dianggap dalam posisi natural karena dia gunakan sebagai tumpuan guna mencegah badannya terjatuh.
Dia bukan sengaja menghalangi bola agar tak melaju ke gawang.
Akibatnya, wasit dan ofisial yang bertugas menganggap aksinya itu tak dianggap kategori sanksi.
Kembali lagi, semua itu adalah hasil interpretasi wasit, tetapi Pawson tetap dikritik kenapa tidak meninjaunya saja melalui bantuan VAR.
"Saya tak berhak berkata tentang VAR. Mereka (wasit) manusia biasa," ucap Potter.
"Sungguh sulit menemukan konsistensi dari VAR."
"Beberapa keputusan menguntungkan Anda, beberapa lagi tidak. Anda harus menerimanya," ujar sang pelatih anyar The Blues.
Sebelum insiden yang diperdebatkan itu, VAR memang berada di pihak Chelsea.
Pada menit ke-83, wasit menganulir gol Soucek karena video tayangan ulang memperlihatkan prosesnya didahului offside.
Bagi armada London Biru, kegagalan menang di markas West Ham menambah rentetan hasil seri menjadi tiga kali beruntun di Liga Inggris.
Skuad mahal Chelsea pun masih berkutat di peringkat 9 klasemen dengan 31 poin dari 22 partai.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mirror.co.uk, SkySports.com |
Komentar