BOLASPORT.COM - Chelsea gagal dapat tendangan penalti walau pemain West Ham United, Tomas Soucek, jelas melakukan handball.
Insiden jelang menit akhir dalam lawatan Chelsea ke markas West Ham, London Stadium, pada lanjutan Liga Inggris, Sabtu (11/2/2023), itu dikeluhkan Graham Potter.
Tomas Soucek menghalangi bola tembakan datar Conor Gallagher dengan tangan kirinya.
Namun, wasit Craig Pawson tak menganggapnya layak diganjar penalti, bahkan tidak meninjau ulang insiden melalui VAR.
Graham Potter memberikan sindiran kepada Soucek dan wasit.
Ia menganggap gelandang Rep Ceska itu ibarat kiper dadakan yang melakukan penyelamatan krusial untuk mencegah gawang kebobolan.
"Itu penyelamatan yang baik. Anda butuh kiper Anda untuk membantu mendapatkan poin," kata Potter, dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Tak ada gunanya bagi saya untuk berbicara. Jika penalti diberikan, itu bisa mengubahnya (hasil akhir)."
"Itu terlihat seperti handball bagi saya."
"Saya tak tahu Tomas (Soucek) bisa jatuh begitu cepat untuk membuat penyelamatan seperti itu. Aksi menghentikan yang bagus darinya," imbuh Potter.
Sindiran eks pelatih Brighton itu muncul karena ia menganggap Chelsea berpeluang memulihkan keunggulan atas West Ham andai diberi tendangan penalti.
Ketika insiden handball Soucek terjadi pada menit ke-89, skor masih sama kuat 1-1.
Gol Joao Felix disetarakan Emerson Palmieri pada babak pertama, dan hasil tersebut pula yang bertahan sampai selesai.
Kekesalan kubu Chelsea dianggap wajar oleh barisan pandit dan eks bintang Liga Inggris seperti Rio Ferdinand, Joe Cole, dan Gianfranco Zola.
Dalam program BT Sport, mereka sepakat bahwa seharusnya Chelsea mendapatkan tendangan penalti akibat handball Soucek.
"Sungguh penyelamatan yang bagus," sindir Ferdinand.
"Saya tak percaya penalti tidak diberikan. Sungguh tak bisa dipercaya. (West Ham) Itu beruntung," ujar legenda Man United.
Namun, panel Liga Inggris dilaporkan memiliki pertimbangan spesifik untuk menganggap insiden tersebut tidak layak berbuntut penalti.
Baca Juga: Reaksi Graham Potter soal Ejekan Suporter ke Cucurella: Suka-suka Kalian Saja
Melansir dari Mirror, tangan Soucek dianggap dalam posisi natural karena dia gunakan sebagai tumpuan guna mencegah badannya terjatuh.
Dia bukan sengaja menghalangi bola agar tak melaju ke gawang.
Akibatnya, wasit dan ofisial yang bertugas menganggap aksinya itu tak dianggap kategori sanksi.
Kembali lagi, semua itu adalah hasil interpretasi wasit, tetapi Pawson tetap dikritik kenapa tidak meninjaunya saja melalui bantuan VAR.
"Saya tak berhak berkata tentang VAR. Mereka (wasit) manusia biasa," ucap Potter.
"Sungguh sulit menemukan konsistensi dari VAR."
"Beberapa keputusan menguntungkan Anda, beberapa lagi tidak. Anda harus menerimanya," ujar sang pelatih anyar The Blues.
Sebelum insiden yang diperdebatkan itu, VAR memang berada di pihak Chelsea.
Pada menit ke-83, wasit menganulir gol Soucek karena video tayangan ulang memperlihatkan prosesnya didahului offside.
Bagi armada London Biru, kegagalan menang di markas West Ham menambah rentetan hasil seri menjadi tiga kali beruntun di Liga Inggris.
Skuad mahal Chelsea pun masih berkutat di peringkat 9 klasemen dengan 31 poin dari 22 partai.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mirror.co.uk, SkySports.com |
Komentar