Alhasil, petarungnya hebat, latihannya keras, fisiknya luar biasa, tapi dia jaim sehingga orang-orang yang tidak kenal menjadi tidak mau menonton. Padahal masih ada jutaan masyarakat Indonesia yang belum kenal dia.
Karena kalau sudah melihat dia bertanding pasti jatuh cinta karena memang pertarungan ini sangat primal, melihat dua orang petarung mempertaruhkan karier, nyawa, ekonominya di atas cage.
Tidak ada yang lebih menegangkan dan menyenangkan daripada menonton itu.
Pendapatnya soal Jeka Saragih yang tetap mendapatkan kontrak eksklusif dari UFC walau kalah pada laga final Road to UFC?
Kita harus melihat bahwa UFC juga adalah perusahaan yang mencari keuntungan. Jeka dengan dua kemenangan KO-nya menunjukkan (penampilan) spektakuler yang luar biasa.
Artinya Jeka ada potensi untuk menjadi bintang, ditambah lagi Jeka didukung masyarakat Indonesia yang sangat banyak dengan 260 juta jiwa yang siap mendukung Jeka.
Pastinya UFC tidak akan meremehkan ini. Keberhasilan Jeka adalah keberhasilan Indonesia.
Kami harap seluruh masyarakat Indonesia mendukung, bukan hanya Jeka, tapi petarung-petarung Indonesia lainnya untuk mengejar menunju tangga UFC.
Apakah ada petarung One Pride yang akan kembali mengikuti ajang Road to UFC?
Mereka (UFC) berencana di bulan Mei tahun ini kembali menggelar Road to UFC.
Tentunya kami berharap ada petarung Indonesia dari One Pride yang akan mengikuti Road to UFC dan mendapatkan kontrak UFC berikutnya.
Apakah ada kesempatan bagi petarung yang kemarin gagal di Road to UFC untuk mencoba lagi?
Mudah-mudahan. UFC akan selalu mencari yang terbaik, apakah pertandingan malam ini Angga (juara kelas ringan One Pride dan mantan kontestan kelas bulu Road to UFC) akan dilirik UFC, pastinya itu tergantung dari UFC.
Kami memotivasi para petarung, gunakan panggung One Pride untuk menunjukkan skill kalian. Kalau kalian main cantik, main luar biasa, UFC pasti akan melirik Anda.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar