BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengaku klubnya sedang berusaha meruntuhkan hierarki Liga Inggris karena status mereka yang bukan pemain lama.
Pep Guardiola menggarisbawahi jika Manchester City berstatus minoritas di Liga inggris.
Sejak klubnya dijatuhi hukuman oleh Liga Inggris, Pep Guardiola menggebu-gebu untuk membela diri.
Manchester City dihukum oleh Liga Inggris karena melakukan 115 pelanggaran finansial.
Pelanggaran yang dilakukan oleh The Citizens dikabarkan sudah berlangsung selama lebih delapan tahun.
Hukuman yang menanti The Citizens di masa depan tergolong kategori yang cukup berat.
Perolehan poin mereka bisa dikurangi dan beberapa gelar pada musim-musim sebelumnya mungkin dicabut.
Melihat ancaman ini, Pep Guardiola tetap berada di sisi klub yang ia asuh sejak 2016 tersebut.
Baca Juga: Man United Ternyata Gagal Dapatkan Haaland karena Faktor Orang Dalam
Guardiola bahkan menganggap kondisi saat ini sebagai salah satu perjuangan yang harus dilakukan timnya untuk mencapai status baru.
"Saya selalu merasa jika bermain bagus saja tidak cukup untuk bisa menaklukkan Liga Inggris," kata Guardiola seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Kami harus bermain lebih baik karena mengalahkan pemain lama hanya bisa dilakukan dengan mendekati kesempurnaan," ucap pelatih asal Catalunya tersebut.
Saat ini, Guardiola mengaku perjuangan timnya mencapai titik yang konsisten belum usai.
"Kami tidak memiliki modal sejarah pada situasi saat ini," kata Guardiola.
"Manchester City jelas bukan bagian dari hierarki Liga Inggris," ucap pria berusia 52 tahun tersebut.
Pernyataan mantan pelatih Barcelona didukung oleh sejumlah fakta yang ada.
Baca Juga: Selebrasi Isap Jempol Fede Valverde Ternyata Menyimpan Makna Haru
Menurut sejarah, The Citizens sebelum era Premier League hanya pernah memenangi Liga Inggris musim 1936-1937 dan 1967-1968.
Setelah itu, mereka sempat absen memenangi Liga Inggris dalam waktu yang cukup lama.
Trofi kasta teratas baru menghampiri The Citizens lagi pada musim 2010-2011.
Kehadiran Guardiola seperti mengawali sejarah baru Man City yang jauh lebih besar.
Sejak menangani klub tersebut pada 2016, Guardiola hanya dua kali gagal mempersembahkan gelar Liga Inggris.
Kehadiran pelatih berkepala plontos tersebut menaikkan standar permainan di antara para pesaing.
Menurut sang pelatih, hal tersebut penting dilakukan agar klubnya sejajar dengan para pesaing yang punya modal sejarah.
Jika Man City tidak bekerja keras dua kali lipat, mereka sulit menembus hierarki yang sudah terbentuk lama.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar