Menurut dia, hasil yang diraih oleh Ratri Wulandari dkk merupakan buah dari rotasi pemain yang dilakukan selama pertandingan berlangsung.
"Rotasi memang banyak kami lakukan. Apalagi pemain asing juga tidak dalam kondisi terbaik. Ya.. kami nilai rotasi berjalan dengan baik," kata Octavian usai pertandingan.
"Terlebih mereka (Pertamina Fastron) terlihat panik dan banyak melakukan kesalahan sendiri, sebaliknya kita mampu tampil tenang dan akhirnya keuntungan buat kita," ucap Octavian.
Meski menang, Octavian mengaku tim asuhannya masih ada beberapa kekurangan yang harus segera diperbaiki sebelum turun di final four.
Beruntung di Yogjakarta hanya main satu kali sehingga cukup waktu untuk menyiapkan tim.
"Saat ini kita tinggal menjaga kondisi pemain. Terutama pemain asing agar tidak cedera dan motivasinya turun.
"Pemain asing di Proliga ini masih berpengaruh terhadap pemain lokal. Makanya akan terus kita jaga. Yang jelas kami tidak ingin numpang lewat di Proliga," katanya menambahkan.
Sementara itu, pelatih Pertamina Fastron, Eko Waluyo mengaku tetap bersyukur dengan apa yang diraih oleh Yolla Yuliana cs. pada laga yang bisa dikatakan sebagai simulasi laga final kompetisi bola voli tertinggi di Tanah Air itu.
"Tetap kami syukuri hasil tadi. Memang agak berat. Apalagi Megawati juga dalam suasana berkabung. Kami juga bersyukur tidak ada pemain yang cedera," katanya usai pertandingan.
Kekalahan dari Jakarta BIN, menurut salah satu pemain Jakarta Pertamina Fastron Megawati Hangestri bakal menjadi bahan evaluasi sebelum menjalani laga selanjutnya bahkan di final four.
"Setelah laga kami selalu melihat rekaman pertandingan. Dan hasilnya akan kami siapkan untuk laga-laga berikutnya," katanya.
Baca Juga: Proliga 2023 - Mental Penentu Segalanya, Pelatih Gresik Petrokimia Harap Anak Asuhnya Bermental Baja
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar