"Kami banyak bekerja pada aturan tekanan baru, itu menarik. Yang depan, sejujurnya, tidak masuk akal, terutama untuk balapan, karena bisa jadi tidak aman. Untuk yang belakang, saya sangat setuju.” Ucap Alex Marquez.
“Anda bisa didiskualifikasi. Di Australia, saya pikir, 13 pembalap akan didiskualifikasi, atau semacamnya. Karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.” Lanjutnya.
Marquez berpendapat bahwa aturan soal ban depan ini sama sekali tidak menguntungkan bagi mayoritas pembalap.
"Juga, terlalu rendah di depan tidak akan menjadi keuntungan. Dua balapan pertama, aturan itu tidak akan berlaku, jadi setelah dua balapan saya pikir mereka akan membuat keputusan. Tapi saya pikir mereka tidak akan menetapkan aturan ini.” Ujarnya.
Menurut Marquez, penerapan tekanan ban depan minimum pada akhirnya dapat merusak pertunjukan.
Tak hanya Marquez, Juara dunia MotoGP Francesco Bagnaia menggemakan kekhawatiran keselamatan yang diangkat oleh Alex Marquez.
Baca Juga: Konstestan Sementara Sudirman Cup 2023: Indonesia Bisa Lolos Lewat Jalur Belakang
"Saya melakukan semua sesi dengan tekanan ban depan yang sangat tinggi, karena jika terlalu rendah, maka akan membuat kerugian.” Ucapnya.
"Jadi, kami bisa melanjutkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, sejujurnya, jika terlalu rendah, itu akan menjadi masalah bukan hanya untuk kami tapi untuk semua orang.” Lanjutnya.
MotoGP baru saja memperkenalkan Sprint Race yang akan bergulir di MotoGP 2023 dalam upaya untuk meningkatkan jumlah penonton seri yang semakin berkurang.
Hadirnya Sprint Race harus diakui memang bikin pusing pembalap dan tim di MotoGP.
Menurutnya, Sprint Race bakal membuat balapan menjadi sangat ketat dan penuh emosi nantinya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar