Tidak hanya itu, Neymar juga dituding sebagai sosok yang keras kepala dan antikritik.
"Dia tidak ingin memahami banyak hal. Tidak peduli seberapa banyak Anda mengkritiknya atau memberitahunya apa yang salah, dia tidak ingin mendengar apa pun," ujar Rothen melanjutkan.
"Masalahnya adalah sejak dia tiba, tidak ada seorang pun di klub yang mengatakan kepadanya bahwa ini tidak baik, atau bahwa ini tidak berjalan dengan baik."
"Saya membelanya sejak kembali bermain karena dia tidak melakukan kesalahan," tutur Rothen mengakhiri.
Setelah kelakuan Neymar ramai di media, pelatih PSG, Christophe Galtier, akhirnya buka suara.
Baca Juga: PSG Mulai Terobsesi dengan Mourinho, Messi Bisa Terus Menjauh
Menurut laporan jurnalis Italia, Fabrizio Romano, yang dikutip BolaSport.com, Galtier memberikan pembelaan soal kelakuan salah satu anak asuhnya tersebut.
Menurut Galtier, Neymar boleh saja bermain poker karena ia memang libur pada hari tersebut.
Akan tetapi, pelatih asal Prancis itu akan mencoba mengobrol dengan Neymar soal fotonya yang makan di salah satu restoran cepat saji.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportskeeda.com, Twitter.com/FabrizioRomano |
Komentar