BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, memberikan kritik keras terkait komunikasi yang dilakukan staff pelatih timnas U-20 Indonesia.
Seperti diketahui, dua pemain tim Juku Eja yakni Dzaky Asraf dan Sulthan Dzaky merapat ke pemusatan latihan (TC) skuad Garuda Nusantara.
Mereka sudah bergabung cukup lama dan akhirnya mendapatkan kesempatan tampil saat pertandingan uji coba internasional melawan Fiji.
Terkait hal ini, Bernardo Tavares mengaku sempat kesal dalam pemanggilan dua anak asuhnya tersebut.
Tepatnya saat timnya membutuhkan Dzaky Asraf jelang pertandingan melawan Persib Bandung pada laga pekan ke-24 Liga 1 2022/2023..
Saat itu, dia dihubungi oleh asisten pelatih timnas U-20 Indonesia.
Namun, mereka memberikan syarat jika akan menggunakan Dzaky di klub.
"Saya pernah dihubungi komunikasi satu hal dari mereka dengan cara mereka."
"Saya dihubungi oleh asisten pelatih saya yang dihubungi oleh asisten pelatih mereka (Timnas Indonesia)," kata Bernardo Tavares dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Timur.
Baca Juga: Saddil Ramdani Kembali Cetak Gol Bersama Sabah FC, Kali Ini Raksasa Singapura Jadi Korban
Syarat tersebut yakni Dzaky harus melakukan tes fisik dan kembali ke TC timnas U-20 Indonesia seusai pertandingan.
Hal ini yang membuat dia akhirnya kesal karena aturan tersebut.
"Mereka berpesan, kalian bisa gunakan Dzaky di satu hari sebelum Persib."
"Kalian bisa gunakan Dzaky, tapi Dzaky harus tes fisik dulu di pagi hari."
"Kalau setelah pertandingan Dzaky harus kembali ke Timnas," jelasnya.
Tavares menjelaskan jika cara komunikasi ini membuatnya kesal.
Menurutnya, pelatih klub lebih mengerti kondisi anak asuhnya apalagi saat mereka kembali ke klub.
Dia mencontohkan jika pola tersebut dilakukan klub kepada timnas maka mereka pasti juga akan kesal.
"Saya bukan pelatih amatiran di sini, saya tahu pemain-pemain saya. Kita tahu kondisi fisik mereka, saya kira jenis komunikasi ini adalah jenis komunikasi tidak menghargai dan tidak punya respek terhadap kita,
"Kalau pun kita di posisi mereka, saya bilang ke asisten saya, ini coba kamu hubungi asisten pelatih Timnas, kita tidak kasi pemain kita."
"Kalian boleh ambil pemain, asalkan tes fisik dulu di PSM Makassar sehari jelang pertandingan Piala Dunia U-20 2023."
"Setelah tes fisik, main di Timnas. Setelah itu kembali lagi. Bagaimana perasaan kalian, bagaimana perasaan saya," urainya.
Meski begitu, pelatih berusia 42 tahun ini berharap timnas U-20 Indonesia bsia bisa mendapatkan hasil yang terbaik.
Namun, dia berpesan jika peman-pemain tersebut merupakan didikan klub dan bukan berkembang di timnas.
"Tapi di atas semua itu, saya harap Timnas mendapatkan hasil yang bagus ke depannya."
"Namun, perlu saya sampaikan bahwa, PSM Makassar adalah klub yang mengembangkan pemain tersebut, bukan Timnas," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Tribun Timur |
Komentar