Selama tiga hari pengujian, Quartararo maupun Franco Morbidelli masih terseok-seok di atas YZR-M1.
Dalam hasil kombinasi tiga hari tes pramusim, mereka hanya menempati peringkat ke-19 dan ke-20.
Tapi menurut Jarvis tahun ini kondisinya jauh lebih baik, jika dibandingkan pada tahun 2003 lalu.
Pada saat itu Yamaha benar-benar memulai semuanya dari nol, tapi tahun 2004 mereka bisa langsung meraih gelar juara dunia bersama Rossi.
"Ini sangat berbeda dari tahun 2004 lalu, karena kami tidak memenangkan satu balapan pun di tahun 2003," ucap Jarvis dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Jadi kami benar-benar memulai dari awal semuanya."
Tahun ini mereka sudah memiliki sebagian besar pondasi, untuk bangkit dan merebut kembali gelar juara dunia.
Quartararo yang berakhir sebagai runner-up juara dunia, berhasil memenangkan tiga balapan.
"Saya tidak melihat tempat kedua sebagai hasil yang negatif, tapi lebih pada musim yang sulit," ucap Jarvis.
Baca Juga: Tetap Akur atau Saling Benci, Bastianini Hadapi Konsekuensi Rivalitas Internal dengan Bagnaia
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar