BOLASPORT.COM - Ahli bedah Joaquin Sanchez-Sotelo menceritakan betapa susahnya menangani Cedera yang dialami Marc Marquez, bahkan sampai membuatnya tidak bisa tidur.
Pembalap yang kerap dijuluki The Baby Alien itu, dalam beberapa tahun terakhir memang berkutat dengan masalah fisiknya.
Hal tersebut diawali dari patah tulang humerus kanan, yang diakibatkan oleh kecelakaan parah di MotoGP Spanyol 2020 silam.
Sejak saat itu fisiknya tidak bisa pulih 100 persen, bahkan dia tidak bisa bergerak dengan leluasa.
Hasilnya membuat Marquez harus kesulitan untuk bersaing di jalur perebutan gelar juara dunia.
Namun, semuanya mulai membaik setelah The Baby Alien menjalani operasi yang keempat pada tangan kanannya,
Operasi tersebut dilakukan pada 1 Juni 2022 silam di Mayo Clinic, Minnesota dan ditangani langsung oleh ahli bedah terkenal, Joaquin Sanchez-Sotelo.
Akibat dari operasi keempat tersebut, dia harus absen dari enam seri secara beruntun dan baru bisa comeback pada enam balapan terakhir tahun lalu.
Setelah menjalani operasi tersebut, Marquez mengatakan bahwa kondisi fisiknya sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelum-sebelumnya.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Bongkar Keuntungan Berteman dengan Francesco Bagnaia
Dibalik itu semua, Joaquin Sanchez-Sotelo menceritakan bahwa tidak mudah untuk melakukan operasi tersebut.
Pasalnya ada resiko besar yang bisa berakibat pada berakhirnya karir Marquez jika operasi tersebut gagal.
"Saya sangat terbantu karena dalam kasus ini direncanakan dengan sangat hati-hati dan penuh perhatian," ucap Sotelo dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Ahli bedah lain yang pernah melihat sebelumnya, telah merekomendasikan agar saya melakukan pemotongan tulang di tempat yang sama dengan tempat patah tulang sebelumnya."
"Dari sudut pandang saya, lebih berisiko kerena sebelumnya telah terjadi infeksi di dalam tulangnya."
"Saya mencari cara untuk mencoba melakukan pembedahan seminimal mungkin, yang paling tidak berisiko."
Baca Juga: Pernah Bangkit dari Kondisi Lebih Sulit, Bos Yamaha Optimistis Tahun Ini Juara
"Tulangnya berbentuk silinder, jadi saya memutuskan untuk membuat sayatan sedikit lbih tinggi."
"Tujuannya untuk membatasi risiko terjadinya komplikasi."
Keputusan tersebut tampaknya adalah keputusan yang tepat, pasalnya Marquez mampu mendapatkan kembali keleluasaan geraknya.
Sotelo mengatakan bahwa tidak mudah untuk menyelesaikan operasi tersebut, bahkan membuatnya tak bisa tidur semalaman.
"Di ruang operasi selalu ada masalah, saya merasa bahwa ini akan berhasil," ucap Sotelo dengan yakin.
"Tapi malam sebelum operasi saya tidak bisa tidur sedikutpun, saya berpikir ‘ya Tuhan, semoga semuanya berjalan dengan baik."
Baca Juga: Pamer Lengan di Depan Bos, Marc Marquez Perang Komitmen dengan Honda
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar