BOLASPORT.COM - Chelsea diharapkan bisa mengikuti jejak Arsenal di tengah kondisi sulit pada era kepelatihan Graham Potter.
Graham Potter mengawali perjalanannya sebagai juru taktik Chelsea dengan kondisi semrawut.
Sejak pria asal Inggris itu dinobatkan sebagai juru taktik pada 8 November 2022, The Blues menelan sejumlah hasil buruk.
Dalam 14 pertandingan di bawah arahan Potter, Chelsea baru mengemas dua kemenangan.
Hasil itu menempatkan Chelsea di urutan ke-10 klasemen sementara Liga Inggris 2022-2023 hingga pekan ke-23 dengan 31 poin.
Baca Juga: Liverpool Merana, Steven Gerrard Memuji Real Madrid Tampil Ciamik di Anfield!
Tentu saja, hasil buruk tersebut memperkecil peluang London Biru untuk tampil di Liga Champions musim depan.
Apalagi, tim yang bermarkas di Stamford Bridge ini menelan hasil minor di pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions dari Borussia Dortmund.
Bermain di Signal Iduna Park, Rabu (15/2/2023), Chelsea menelan kekalahan 0-1 dari Borussia Dortmund.
Serangkaian hasil buruk yang didapati Chelsea sejak era Graham Potter dimulai tentu memicu kemarahan para pendukung.
Bahkan tak sedikit dari pendukung Chelsea yang meminta Graham Potter untuk dipecat.
Namun, Chelsea kemungkinan tidak akan melakukan pergantian pelatih dalam waktu dekat.
Sebab, jika mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu dipecat, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi tim.
Dikutip BolaSport.com dari Dailymail.co.uk, The Blues akan dituntut ganti rugi yang sangat besar bernilai 50 juta euro (Rp 807 miliar).
Baca Juga: PSG Keok, Neymar Tetap Sebut sebagai Calon Kuat Juara Liga Champions
Sementara itu, Chelsea nampaknya harus pintar-pintar membaca keadaan saat ini.
The Blues bisa saja memanfaatkan keadaan buruk ini seperti berkaca pada nasib yang sempat dialami pelatih Arsenal, Mikel Arteta.
Sejak didatangkan Arsenal pada musim 2019 untuk menggantikan Unai Emery, perjalanan Arteta diawali dengan hasil yang buruk.
Dia hanya mampu membawa Arsenal mengakhiri Liga Inggris musim 2020-2021 dan 2021-2022 di posisi ke-8.
Namun, Arteta perlahan bangkit dan musim ini membawa The Gunners bertengger di puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Hingga pekan ke-23, Arsenal masih nyaman di urutan pertama dengan raihan 54 poin.
"Potter belum menjadi pelatih terburuk sejak meninggalkan Brighton," kata seorang jurnalis bernama Ben Jacobs dikutip BolaSport.com dari thesun.co.uk.
"Pemilik melihat ke Arsenal, seberapa besar tekanan yang dialami Mikel Arteta pada musim pertamanya."
"Namun, berkat kesabaran mereka (Chelsea) kepada Potter dapat terbayar seperti yang telah dilakukan Arteta untuk Arsenal," tambahnya.
Baca Juga: Legenda AC Milan Harapkan Juventus Dapat Tertular Nasib Mujur Napoli
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar