Kim Pan-gon melanjutkan bahwa penolakan dari KFA adalah hal yang wajar.
Menurut dia, banyak federasi, termasuk KFA maupun FAM tentu ingin memilih lawan tangguh di laga FIFA Matchday.
"Kami mencoba mengundang negara-negara Eropa atau negara-negara besar Asia untuk pertandingan persahabatan," ujarnya.
"Akan tetapi, terkadang ketika tim peringkat rendah mengirimi kami surat untuk pertandingan persahabatan, kami menolaknya," kata Kim Pan-gon.
"Begitu juga dengan tim-tim besar karena mereka memperhitungkan peringkat lawan," ujarnya.
Meski gagal melawan Korea Selatan, Kim Pan-gon berhasil mengajak satu lawan kuat pada FIFA Matchday edisi Maret nanti, yakni Hong Kong.
Hong Kong sudah bukan negara asing lagi bagi Kim Pan-gon. Ia memiliki pengalaman hampir 10 tahun menjadi pelatih timnas U-23 dan tim senior Hongkong.
Selain Hong Kong, satu lawan timnas Malaysia lainnya di FIFA Matchday yakni Turkmenistan.
Sementara itu, timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong hingga saat ini belum ada kejelasan soal lawan di FIFA Matchday.
Mulanya, skuad Garuda direncanakan menghadapi Bolivia dan Tajikistan. Namun, Bolivia malah kepincut ajakan timnas Arab Saudi.
Tak berselang lama, giliran Tajikistan yang batal menghadapi Timnas Indonesia.
Melalui Instagram resmi federasi, Tajikistan justru dijadwalkan akan melawan Kuwait dan Uni Emirat Arab.
Ini menjadi kesempatan bagi Shin Tae-yong untuk mencoba melobi timnas Korea Selatan sebagai lawan Marck Klok dkk.
Apalagi, Shin Tae-yong memiliki pengalaman cukup mentereng ketika melatih Ksatria Taeguk.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Harimaumalaya.com.my |
Komentar