BOLASPORT.COM - Manajemen Chelsea dipastikan tidak akan memulangkan Thomas Tuchel ke klub di tengah isu pemecatan Graham Potter.
Nasib Chelsea musim 2022-2023 tengah tidak menentu.
Mereka hanya duduk di peringkat ke-10 klasemen sementara Liga Inggris dengan 31 poin.
The Blues bahkan sudah melewati empat pertandingan beruntun di liga domestik tanpa kemenangan.
Terakhir, Mason Mount dkk ditekuk Southampton 0-1 pada pertandingan pekan ke-24 di Stamford Bridge, Sabtu (18/2/2023).
Situasi tersebut membuat posisi pelatih tim, Graham Potter, terpojok.
Tidak sedikit pendukung yang meminta manajemen klub mendepak pelatih berusia 47 tahun itu.
Padahal, masa jabatan Potter bersama klub peraih lima gelar Liga Inggris itu terbilang masih seumur jagung.
Baca Juga: Erik ten Hag Sesumbar Sudah Saatnya Manchester United Memutus Puasa Juara
Dia baru direkrut pada September 2022 menggantikan Thomas Tuchel yang dipecat.
Mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu sudah memimpin klub sebanyak 17 pertandingan.
Namun, persentase kemenangan Potter jauh dari kata menggembirakan dengan hanya lima kali menang, enam kali seri, dan enam kali kalah.
Rasio kemenangan Chelsea di bawah juru taktik asal Solihull itu hanya 29,4 persen.
Catatan itu menjadikan Potter sebagai pelatih dengan persentase kemenangan terburuk untuk klub sejak era Premier League.
Seiring dengan penampilan Chelsea yang tak ada perbaikan, suporter Chelsea terindikasi ingin kembali ke masa lalu.
Tepatnya, mereka ingin Thomas Tuchel kembali melatih klub kesayangan mereka tersebut.
Baca Juga: Tendang Cristiano Ronaldo dari Man United Jadi Bukti Kedisiplian Erik ten Hag
Masih ada suporter Chelsea yang menilai manajemen melakukan kesalahan dengan mem-PHK pria asal Jerman tersebut.
Manajemen Chelsea toh memilih bergeming.
Setelah rapat darurat yang diadakan para petinggi klub, tim milik Todd Boehly itu tetap menilai Potter sebagai orang yang paling tepat menangani Chelsea.
Para bos eselon atas klub juga bersikeras tidak akan menarik kembali sikap mereka demi merekrut ulang Thomas Tuchel.
Sebab, manajemen klub tidak sepakat dengan cara kerja pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Todd Boehly, pemilik klub, juga masih memercayai Potter dan menilainya bukan sumber utama krisis di klub.
Potter sendiri tidak tutup mata soal rumor pemecatan dirinya, serta tekanan yang ia hadapi di masa sulit klub.
Baca Juga: Tendang Cristiano Ronaldo dari Man United Jadi Bukti Kedisiplian Erik ten Hag
“Saya tidak bodoh atau naif. Tugas saya adalah bekerja dan mendukung tim, serta menerima kritik. Yang bisa saya lakukan adalah berusaha yang terbaik,” kata Potter pada sebuah wawancara.
“Saya paham harus ada yang berubah setelah kekalahan. Saya selalu seperti ini, tetapi di saat yang sama saya mengerti orang-orang punya ekspektasi berbeda,” tutur dia.
Untuk Tuchel sendiri, tertutupnya pintu kembali ke London tidak membuatnya lepas dari gosip.
Chelsea bukan satu-satunya mantan klubnya yang disebut ingin bereuni.
Wacana untuk Tuchel kembali ke Paris Saint-Germain juga turut mengemuka.
Sosok yang mulai mencuat namanya saat melatih Mainz 05 itu adalah pelatih PSG sebelum ia berlabuh di Chelsea.
Tuchel sukses membawa PSG ke final Liga Champions musim 2019-2020.
Staying as one. ???? pic.twitter.com/QrCtd2j8lR
— Chelsea FC (@ChelseaFC) February 20, 2023
Dua tahun setelah memecatnya, PSG dikabarkan siap membujuk Tuchel kembali ke Parc des Princes.
Rumor ini muncul di tengah sorotan tajam ke pelatih Les Parisiens saat ini, Christophe Galtier.
Kiprah Galtier dipertanyakan usai PSG tersingkir dari Piala Prancis dan kalah dari Bayern Muenchen pada leg 1 babak 16 besar Liga Champions musim 2022-2023.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal.com/en |