BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, tak segan kembali membongkar pasang surut relasinya dengan Valentino Rossi.
Rivalitas antara Marquez dan Rossi merupakan salah satu rivalitas terpanas di pentas kelas utama MotoGP.
Pada musim 2015, persaingan kedua pembalap berlabel juara tersebut menuju level ikonik di kalangan para penggemar.
Ya, para penggemar tentu masih ingat dengan insiden Sepang Clash yang menjadi klimaks rivalitas panas tersebut.
Baca Juga: Tak Ingin Sepi Penonton, Bos Yamaha Ingin Marc Marquez Segera Bangkit dari Tidurnya
Akibat insiden tersebut, The Doctor yang kala itu membela tim Yamaha harus mengubur mimpi meraih gelar ke-10.
Di sisi lain, momen yang terjadi di Sirkuit Sepang, Malaysia tersebut membuat Marquez mendapatkan banyak cibiran.
Baby Alien dituding memainkan cara kotor dalam menjegal Rossi untuk merajai kelas utama lagi.
Fakta kembali terbongkar saat Marquez berani buka-bukan kondisi hubungannya dengan Rossi dalam serial dokumenternya Marc Marquez: All In.
Baca Juga: Yamaha Incar VR46 , tetapi Bisakah Rossi Terpikat dari Ducati?
Dalam serial tersebut, pembalap berusia 30 tahun itu mengutarakan awal mula kebencian Rossi pada dirinya tumbuh.
Bukan insiden Sepang Clash, VR46 Ranch disebut menjadi tempat awal kebencian Rossi kepada Marquez.
Hal itu terjadi tatkala Marquez diundang untuk balap motocross di Ranch milik pria asal Italia tersebut.
Undangan itu didapat Marquez setelah berhasil merajai kelas utama secara beruntun sejak debutnya pada musim 2013.
Kedatangan Marquez yang saat itu sebagai wonderkid dunia balap disambut gembira dan Rossi pun tak segan untuk menggelar tur kecil.
"Ada masa baik dan buruk dengan Rossi," kata Marquez, dilansir BolaSport.com dari laman Tuttomotoriweb.
"Tak semua orang bisa mendapatkan jalan yang diinginkannya masing-masing," tuturnya menambahkan.
Situasi mulai agak berubah setelah dia menjalani latihan bersama dengan Rossi di VR46 Ranch tahun 2014.
Latihan itu juga dihadiri Pecco Bagnaia, Leon Camier, Loris Capirossi, Tito Rabat dan beberapa lainnya.
"Saya akan menceritakan sedikit dalam dokumenter ini," kata Marquez menjelaskan.
"Pada 2014 dia mengundang saya ke ranch miliknya yang menjadi tempat latihannya, dari sana situasi sedikit berbeda," imbuhnya.
Tensi perlahan mulai meninggi tatkala Marquez mampu menorehkan waktu putaran lebih baik dibandingkan Rossi.
Alih-alih sikap yang hangat, rekan setim Joan Mir itu justru mendapatkan tanggapan dingin usai menorehkan catatan tersebut.
Sejak saat itulah, Marquez merasa sikap Rossi mulai berubah dan puncaknya terjadi pada MotoGP 2015.
"Kenapa dia berubah? Saya tak tahu," ucap Marc Marquez menjelaskan.
"Tapi saya pikir faktanya ketika mereka datang ke rumah Anda, ke tempat latihan Anda, kemudian mengalahkan rekor trek milik Anda, itu rasanya tak bagus."
"Rasanya seperti rekan Anda datang dan kemudian mengalahkan Anda karena Anda merasa punya rumah dan tempat ini."
"Dengan putaran lebih bayak dari lainnya, dan di hari pertama datang dia merebut rekor trek, sejak itu berubah."
"Semua orang tahu apa yang terjadi selanjutnya," jelasnya.
Baca Juga: Alberto Puig Sebut Ducati Selangkah Lebih Maju, Akankah Honda Gigit Jari Lagi?
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar