Jumlah 7 klub Serie A yang tersebar melebihi representasi dari wakil Liga Inggris (6), Liga Spanyol (5), apalagi Prancis (2).
Hanya Bundesliga yang memiliki jumlah klub sama dengan Liga Italia, yakni Leipzig, Frankfurt, Dortmund, dan Bayern (Liga Champions), serta Union Berlin, Freiburg, dan Leverkusen (Liga Europa).
Total 7 klub Liga Italia yang bertahan di babak 16 besar kejuaraan Eropa musim ini hanya kalah banyak dari rekor mereka pada 1990-1991.
Kala itu ada 8 wakil Serie A yang berpartisipasi pada fase yang sama di berbagai level kompetisi.
Detailnya adalah AC Milan dan Napoli (Piala Champions), Atalanta, Roma, Inter Milan, dan Bologna (Piala UEFA), serta Juventus dan Sampdoria (Piala Winners).
Dari keroyokan klub itu, akhirnya tercipta satu laga yang mempertandingkan All-Italian Final di Piala UEFA 1991.
Inter Milan sukses menjadi juara dengan menumbangkan AS Roma via agregat 2-1.
Banyaknya wakil Serie A yang bertahan musim ini jelas bukan pula garansi ada salah satu dari mereka yang bakal juara.
Setidaknya, fenomena langka tersebut membuktikan bahwa sepak bola Liga Italia, yang kerap dianggap levelnya kalah dari Liga Inggris maupun Spanyol, bergairah lagi.
Baca Juga: Daftar Comeback Tandang Terhebat di Liga Champions, Liverpool Harus Bikin Keajaiban Baru
"Sepak bola Italia yang sehat, saya suka ini," ujar pelatih Roma, Jose Mourinho, setelah meloloskan timnya ke 16 besar Liga Europa.
"Empat dari kami (Roma, Juve, Lazio, Fiorentina) lolos hari ini dan saya sangat menyukainya."
"Kemudian Inter, Milan, dan Napoli memiliki keuntungan atas lawan mereka."
"Kita bisa bilang sekarang Napoli menempatkan satu setengah kakinya di fase berikutnya, sedangkan Inter dan Milan satu kaki," tutur The Special One kepada Sky Italia.
???? | #OTD
On this day in 1991, Inter won the first UEFA Cup title in their history following a victory in a two-legged final over @ASRomaEN ???????? pic.twitter.com/8j5RkGxfSO
— Inter (@Inter_en) May 22, 2021
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | OptaPaolo, Sport.sky.it |
Komentar