Namun Cai Yun yang kini juga menjadi penasehat dan asisten pelatih ganda putri Asosiasi Bulu tangkis China (CBA), mengatakan bahwa kekalahan tersebut adalah bagian dari pembelajaran pemain muda.
Cai Yun justru lebih menyorot bagaimana aksi Ahsan bisa menjadi panutan bagi Liang/Wang.
Ahsan yang telah berusia 35 tahun, dinilai Cai Yun masih mampu membuat lawan-lawannya kesulitan dengan kecepatan dan deception alias tipuannya.
Terutama dengan permainan depan net Ahsan yang kini juga lebih gesit layaknya playmaker.
Padahal, Ahsan murni bertindak sebagai pemain backcourt alias penggebuk.
"Perubahan kecepatan Ahsan yang tiba-tiba menerima dan memukul kok dengan deception (tipuan), lalu diikuti dengan serangan terus-menerus dari belakang," kata Cai Yun dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Ini membuat Liang dan Wang mengubah posisi mereka, dari yang awalnya menyerang terpaksa jadi bertahan dan pasif."
"Ini terus terjadi bahkan meski sudah ada jeda interval gim," kata peraih medali emas Olimpiade London 2012 bersama Fu Hai Feng itu.
Cai Yun juga berharap Liang/Wang memetik banyak pelajaran setelah melawan Ahsan.
Baca Juga: Status Waspada Fajar/Rian dan 2 Ganda Putra Indonesia pada Babak Pertama All England Open 2023
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar