Axelsen, saat itu nyaris kalah dari Christo Popov dengan kedudukan gim pertama kalah dan gim kedua tertinggal 10-16. Tetapi ajaibnya, di poin kritis itu jawara Malaysia Open 2023 tersebut bangkit meraih angka beruntun dan membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan.
Melihat performa 'gila-gilaan' Axelsen, rasanya jauh lebih terkesan menyeramkan dibanding saat era kejayaan Kento Momota (Jepang).
Bahkan tidak sedikit yang mulai membandingkan Axelsen dengan kesuksesan legenda bulu tangkis China, Lin Dan.
Performa dominan Axelsen ini rupanya juga menyita perhatian bulu tangkis China, khususnya Ketua Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun.
Mantan pemain ganda campuran itu ternyata juga turut mengakui bahwa Axelsen adalah sosok pemain yang masih susah ditemukan kelemahannya.
Apalagi untuk tunggal putra China yang saat ini sedang dalam fase terpuruk.
"Ya, dari tunggal putra, skill dan taktik pemain Denmark, Axelsen ini, secara keseluruhan semakin matang," ucap Zhang Jun kepada China Daily Sports, dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Memang sangat sulit bagi (pemain) kami untuk mengalahkannya," aku peraih medali emas Olimpiade 2000 dan 2004 itu.
Dominasi Axelsen memang membuat tradisi tunggal putra China yang terkenal kuat semakin tersamarkan.
Baca Juga: Saat Performa Anjlok dan Konflik dengan Mantan Pelatih, Lee Zii Jia Didapuk Jadi Duta Merek Terkenal
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com, Aiyuke |
Komentar