"Saya sangat kompetitif (sejak kecil). Di sekolah, bahkan saya membuat suatu permainan dengan teman-teman saya untuk mengalahkan mereka," ujar mantan pembalap Repsol Honda itu.
Ketika berbicara tentang balapan, Lorenzo turut membahas tentang kaitannya dengan watak pembalap.
Sedikit flashback, pria 35 tahun itu mengingat kembali momennya saat beradu satu tim dengan Valentino Rossi di Yamaha selama sembilan tahun, dari 2008 sampai 2016 silam.
Salah satu yang membekas dalam ingatan Lorenzo adalah kontrasnya watak mereka.
Lorenzo mengakui bahwa ia punya karakteristik yang sangat bertolak belakang dengan Rossi.
Ia mengakui cenderung ekstrovert dan blak-blakan.
Menurut Lorenzo, Rossi memiliki kepribadian lebih kalem dan tidak mudah marah.
Kalaupun marah, Rossi masih punya cara untuk mengeluarkan kata-kata elegan, apalagi di hadapan kamera demi tidak memperkeruh suasana.
"Ada berbagai tipe pembalap, ada mereka yang lebih baik dan bergaul dengan semua orang dan ada pula mereka yang lebih dekat dengan tim saja," kata Lorenzo.
"Saya termasuk yang tidak mudah bergaul dengan baik dengan semua orang karena saya selalu fokus bekerja."
Baca Juga: Yamaha Incar VR46 , tetapi Bisakah Rossi Terpikat dari Ducati?
"Entah akan jadi lebih baik atau lebih buruk, saya selalu mengatakan apa yang saya pikirkan secara langsung. Saya apa adany (blak-blakan, red)."
"Valentino Rossi, dia paham bagaimana bersikap lembut di depan kamera, sedangkan bagi saya itu adalah sesuatu yang tidak bisa dan tidak ingin saya lakukan," katanya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar