China menjadi momok karena mengagalkan upaya Indonesia untuk gelar juara sebanyak empat kali (1995, 2001, 2005, 2007) diikuti Korea (1991, 1993).
Tahun ini Indonesia kembali berjuang untuk mengakhiri paceklik gelar yang sudah berlangsung selama 34 tahun.
Indonesia memiliki modal bagus karena memiliki pemain/pasangan peringkat 10 besar dunia di empat sektor, minus tunggal putri.
Akan tetapi, alarm untuk tidak menyepelekan menyala menyusul hasil minor saat tersingkir pada perempat final Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023 baru-baru ini.
Indonesia takluk dari musuh lama yaitu Korea dengan skor 1-3.
"Kegagalan ini harus menjadi bahan evaluasi. Kita harus belajar dari kegagalan untuk bangkit," ucap Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
"Kita harus bekerja lebih keras, berlatih lebih giat lagi agar di perebutan Piala Sudirman nanti jangan sampai gagal lagi."
Baca Juga: Bukan Cuma Anthony Ginting dkk yang Buntu, China juga Kesulitan Cari Celah Viktor Axelsen
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar