Perasaan murka suporter Chelsea sangat beralasan.
Sejak menggantikan Thomas Tuchel pada September 2022, Potter kini menjadi pelatih Chelsea dengan rasio kemenangan terburuk di era Premier League.
Dari 18 pertandingan di Liga Inggris, ia hanya membawa klub peraih lima titel Liga Inggris itu mengecap lima kemenangan.
Enam laga sisa berakhir imbang dan tujuh pertandingan berujung dengan kekalahan Chelsea.
Graham Potter bukannya tidak tahu sentimen negatif yang mengiringi dirinya.
Ia juga sadar penampilan timnya jauh di bawah standar dan itu adalah tanggung jawab yang ia emban.
“Saya paham tanggung jawab saya. Hasil ini tidak bagus untuk klub dan itu semua tanggung jawab saya,” kata Potter, dikutip BolaSport.com dari akun Twitter Fabrizio Romano.
“Para pemain sudah memberikan segalanya dan kini mereka menderita. Saya yang bertanggung jawab untuk semuanya,” ujar Potter lagi.
Sementara itu, reporter CBS Sports Golazo, Ben Jacobs, mengeklaim manajemen Chelsea masih menaruh kepercayaan kepada Potter.
“Sepengetahuan saya para pemilik Chelsea masih memberikan kepercayaan dan bersabar terhadap Graham Potter. Tidak ada rencana untuk memecatnya,” ucap Jacobs.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Twitter.com/FabrizioRomano, Cbssports.com |
Komentar