Hanya saja, keputusan berganti jenis mesin ke V4 yang dianggap lebih ramping dan lebih menunjang motor, bukanlah sesuatu yang mudah.
Pabrikan MotoGP terakhir yang mengubah konfigurasi mesin mereka adalah Suzuki.
Saat memutuskan hiatus dari MotoGP pada 2012-2014, Suzuki mengembangkan mesin inline-4 dengan kode GSX-R untuk menggantikan GSV-R yang memakai mesin V4.
"Butuh rangkaian tugas yang besar untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi mesin V4 1000cc di MotoGP," ucap Jarvis.
"Jika kami merencanakan untuk regulasi lima tahun berikutnya dari 2027 sampai 2031, itu baru masuk akal," tandasnya.
"Tapi kami pun belum memutuskan mau arah yang akan kami tuju karena regulasi teknisnya belum pasti."
"Seharusnya itu diputuskan pada 2023 nanti, setelah itu kami punya waktu empat tahun untuk mengembangkannya."
"Kemudian dengan teknologi baru, kami memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan mesin baru MotoGP seperti pabrikan lainnya," ucap Jarvis lagi.
Jarvis menekankan bahwa keputusan Yamaha bertahan dengan mesin inline 4 silinder bukan keputusan yang salah.
Baca Juga: 1 Hal Klasik dari Repsol Honda yang Bakal Tak Disukai Joan Mir
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar