Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masa Bodoh Dicap Kolot, Lin Jarvis Pastikan Yamaha Belum Akan Pindah ke V4

By Nestri Y - Selasa, 28 Februari 2023 | 17:40 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo pada sesi tes pramusim  MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 10-12 Februari 2023
MOTOGP.COM
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo pada sesi tes pramusim MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 10-12 Februari 2023

BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, tidak melihat timnya akan mengubah konfigurasi mesin YZR-M1 dari 4 silinder segaris menjadi V4.

Yamaha bakal menjadi satu-satunya tim pada MotoGP 2023 yang masih kekeh menggunakan mesin inline 4 di tengah dominasi V4.

Pada dasarnya V4 menawarkan keunggulan dalam tenaga sementara inline-4 menguntungkan untuk kestabilan.

Sayangnya, ketertinggalan Yamaha yang terlalu jauh dalam aspek top speed dalam beberapa musim terakhir membuat wacana revolusi ke mesin V4 mengemuka.

Lebih-lebih, peran aerodinamika makin besar di mana tantangannya adalah meminimalisir efek drag yang mengurangi tenaga mesin sebagai ganti dari grip ekstra.

Kedatangan Luca Marmorini, mantan insinyur Formula 1 yang sudah sangat akrab dengan mesin berkonsep V, makin memanaskan rumor ini.

Meski demikian, Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis, menepisnya gagasan ini, setidaknya sebelum siklus regulasi teknis berikutnya mulai 2027.

"Saya tidak bisa membayangkan itu (ganti mesin, red)," kata Jarvis dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

Pria asal Inggris itu sejatinya mengungkapkan bahwa Yamaha tidak menutup kemungkinan untuk mengubah filosofi mesin mereka.

Baca Juga: Kedatangan Luca Marmorini Beri Perspektif dan Harapan Baru untuk Yamaha

Hanya saja, keputusan berganti jenis mesin ke V4 yang dianggap lebih ramping dan lebih menunjang motor, bukanlah sesuatu yang mudah.

Pabrikan MotoGP terakhir yang mengubah konfigurasi mesin mereka adalah Suzuki.

Saat memutuskan hiatus dari MotoGP pada 2012-2014, Suzuki mengembangkan mesin inline-4 dengan kode GSX-R untuk menggantikan GSV-R yang memakai mesin V4.

"Butuh rangkaian tugas yang besar untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi mesin V4 1000cc di MotoGP," ucap Jarvis.

"Jika kami merencanakan untuk regulasi lima tahun berikutnya dari 2027 sampai 2031, itu baru masuk akal," tandasnya.

"Tapi kami pun belum memutuskan mau arah yang akan kami tuju karena regulasi teknisnya belum pasti."

"Seharusnya itu diputuskan pada 2023 nanti, setelah itu kami punya waktu empat tahun untuk mengembangkannya."

"Kemudian dengan teknologi baru, kami memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan mesin baru MotoGP seperti pabrikan lainnya," ucap Jarvis lagi.

Jarvis menekankan bahwa keputusan Yamaha bertahan dengan mesin inline 4 silinder bukan keputusan yang salah.

Baca Juga: 1 Hal Klasik dari Repsol Honda yang Bakal Tak Disukai Joan Mir

Pria asal Inggris itu masih yakin bahwa Yamaha mampu memaksimalkan mesin tersebut dengan cara mereka sendiri.

"Sekarang saya sering dengar kalimat 'Suzuki sudah tidak ada, Yamaha kini menjadi satu-satunya pabrikan yang masih pakai mesin inline'," ucap Jarvis tersenyum.

"Dengan senang hati saya akan menjawab mereka 'Ya, hanya kami yang memiliki keunggulan ini'," tegasnya.

Jarvis mencontohkan bagaimana mesin inline-4 masih bisa bersaing.

Di samping tiga kemenangan Yamaha melalui Fabio Quartararo, Suzuki juga mengemas dua kemenangan melalui Alex Rins pada tiga seri terakhir.

Selain itu dua gelar juara dunia dalam tiga tahun terakhir diraih oleh pembalap dengan mesin inline yakni Joan Mir (Suzuki/2020) dan Fabio Quartararo (Yamaha/2021).

"Jadi, Anda tidak bisa mengatakan bahwa mesin inline tidak kompetitif, bahwa kami kalah karena mesin ini," katanya.

"Yamaha juga finis jadi runner-up pada 2020 lewat Franky (Franco Morbidelli ) dan tahun lalu ada Fabio."

"Kami sangat percaya pada konsep mesin kami dan saat ini kami terus melangkah lebih maju ke arah yang sama."

"Saya tidak bisa membayangkan perubahan jangka pendek. Karena jika kami beralih ke mesin V4 sekarang, kami akan memiliki kerugian yang banyak di awal."

"Kami akan tertinggal, karena sebagian besar kompetitor memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dengan itu," pungkas Lin Jarvis.

Baca Juga: Mentalitas Berbeda Honda dan Ducati, Alex Marquez Akui Sampai Lupa Cara Mengendarai Motor

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Reaksi Kemarahan Enea Bastianini Diungkap Manajer Usai Jadi Tumbal Marc Marquez di Ducati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136