"Awalnya karena saya menerima beberapa tawaran dari luar negeri untuk menjadi headcoach (Pelatih Kepala) di nomor ganda," ucap Flandy kepada BolaSport.com.
"Jobdesk-nya (memiliki tanggung jawab) besar, maka tentu saja nilai kontrak juga mengikuti. Saya sadar, bahwa posisi saya adalah pelatih pratama dan saya tahu diri bahwa di PBSI tidak ada ruang untuk saya naik ke pelatih utama," tutur Flandy.
"Karena itu, saya mengajukan resign secara lisan kepada PBSI di akhir bulan Desember 2022," ucap mantan ganda putra nomor satu dunia bersama Eng Hian itu.
Itikad Flandy untuk mengundurkan diri pada akhir tahun lalu, ternyata masih ditahan.
Menurut penuturan Flandy, PBSI memintanya untuk bertahan dan dijanjikan win-win solution.
Akan tetapi, hingga memakan waktu sampai dua bulan, justru tidak ada kejelasan yang diterima Flandy tentang nasibnya.
"Saya diarahkan untuk bertahan dan menunggu dulu sambil dicari win-win solution. Akhirnya saya mengikuti petunjuk tersebut dan menunggu sampai dua bulan tetapi tidak ada kepastian solusi," kata Flandy.
"Hingga akhirnya saya memutuskan resign pada pertengahan Februari (2023)," tuturnya.
Flandy juga kembali menegaskan bahwa ia tidak pernah meminta posisi pelatih utama di ganda campuran PBSI.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Pisah dengan Lee Zii Jia, Indra Wijaya Jadi Pelatih Tunggal Putri Indonesia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar