"Saya sadar, bahwa posisi saya adalah pelatih pratama dan saya tahu diri bahwa di PBSI tidak ada ruang untuk saya naik ke pelatih utama."
"Karena itu, saya mengajukan resign secara lisan kepada PBSI di akhir bulan Desember 2022," ucap mantan ganda putra nomor satu dunia bersama Eng Hian itu.
Flandy awalnya diminta bertahan dan dijanjikan akan segera diberi solusi oleh pihak PBSI.
Sayangnya, hampir dua bulan berlalu, pelatih asal Manado, Sulawesi Utara, itu justru tidak diberi kepastian.
"Saya diarahkan untuk bertahan dan menunggu dulu sambil dicari win-win solution," tutur pria berusia 49 tahun itu.
"Akhirnya saya mengikuti petunjuk tersebut dan menunggu sampai dua bulan tetapi tidak ada kepastian solusi."
"Hingga akhirnya saya memutuskan resign pada pertengahan Februari (2023)," tuturnya.
Bukan hanya perkara itu saja yang membuat keraguan Flandy untuk bertahan di PBSI kian besar.
Sebab, pelatih yang sudah melalang buana ke Jepang, India dan Malaysia itu, ternyata tidak pernah menerima kontrak secara fisik sebagai pelatih pratama.
Baca Juga: Flandy Pulang Tanpa Beban Usai Tuntaskan Urusan di Malaysia dan Jawab Cibiran Pelatih Korea
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar