BOLASPORT.COM - Juara Dunia UFC Georges St-Pierre bisa dibilang salah satu pejuang seni bela diri campuran (MMA) terbaik yang pernah ada.
Dia mulai berlatih Karate sejak usia dini dan menemukan kecintaannya pada seni bela diri.
Karena dia berdedikasi pada keahliannya, Set-Pierre menjadi mahir dalam beberapa seni bela diri.
Selain Kyokushin Karate, yang ia ikuti pada usia 7 tahun, GSP panggilannya memiliki sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ).
Baca Juga: Graham Potter Dianggap Terpaksa Terima Kehadiran Mykhailo Mudryk
Dia juga berlatih Muay Thai dan tinju selama beberapa tahun.
Keinginan untuk terus belajar dan berkembang adalah salah satu hal yang mendorong GSP ke puncak permainannya
Selain keahliannya yang luar biasa, GSP juga punya sejumlah pelajaran hidup yang bisa kamu ikuti.
Penasaran apa saja pelajaran hidup tersebut? Berikut pembahasan lengkapnya!
Tantangan Hidup Jadikan Sebagai Motivasi
“Sebenarnya saya tidak memulai sebagai pemenang. Ketika saya masih kecil, saya hanyalah pecundang. Saya mulai dari bawah. Saya pikir semua pemenang melakukannya.” Ucapnya.
Seperti banyak anak lainnya, GSP berurusan dengan intimidasi.
Para pengganggu membuat kehidupan sekolahnya sengsara.
Mereka mencuri barang-barangnya dan memukulinya.
Hal ini kemudian membuatnya termotivasi untuk belajar bela diri.
Saat itulah dia mulai berlatih di Kyokushin Karate dan akhirnya seiring berjalannya waktu, dia punya petarung terhebat.
Baca Juga: Resmi Laga Persija Jakarta Vs Persib Bandung Ditunda
Di awal kariernya di MMA, dia tinggal di apartemen yang dingin dan mungil, pekerjaan larut malam, dan naik kereta pagi.
Itu hanyalah beberapa dari pengorbanan yang dilakukan GSP saat ia mengikuti pelatihan yang keras.
Banyak dari kita harus berkorban seperti itu ketika kita memilih untuk mengejar impian kita.
Seperti banyak pemenang lainnya, George St-Pierre berhasil mencapai impiannya.
Namun dia tetap hidup sederhana yang membuatnya banyak disukai petarung lain.
Fokus pada Tujuannya
“Ada perbedaan antara petarung dan seniman bela diri. Seorang pejuang sedang berlatih untuk suatu tujuan yaitu bertarung.” Ujarnya.
“Saya seorang seniman bela diri. Saya tidak berlatih untuk berkelahi. Saya berlatih untuk diri saya sendiri. Saya berlatih sepanjang waktu. Tujuan saya adalah kesempurnaan. Tapi saya tidak akan pernah mencapai kesempurnaan.” Lanjutnya.
Kutipan ini menangkap esensi dari seni bela diri. Itu juga menjelaskan mengapa GSP terus berlatih, bahkan ketika dia memenangkan gelar demi gelar.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2023 - Catat Tanggalnya, Lebih Banyak Aksi Mulai Akhir Maret Ini
Dengan seni bela diri, perjalanan ini merupakan tujuan akhir. Memenangkan pertandingan MMA memang bagus, tetapi tujuan yang lebih baik adalah peningkatan diri yang konstan.
GSP mengetahui hal ini, jadi dia terus mempelajari keterampilan baru atau menyempurnakan keterampilan yang sudah dia peroleh.
Fakta bahwa dia hanya kalah dalam dua pertandingan sepanjang karier MMA-nya hampir merupakan pencapaian luar biasa.
Berusaha Meningkatkan Pencapaian
“Berdiri diam bukanlah pilihan yang baik. Tidak di atas ring, dan tidak di kehidupan. Saat kamu berhenti bergerak, maka kamu selesai,” ucapnya.
Berdiri diam di atas ring membuat kamu menjadi sasaran empuk lawan.
Karena lawan kamu memiliki otot dan tinju yang padat, maka kamu harus termotivasi untuk terus bergerak saat bertanding.
Terus bergerak, dan terus berbuat lebih baik. Jangan pernah puas dengan 'cukup baik'. Dengan mendorong diri sendiri, itulah yang dilakukan GSP.
Ini adalah pola pikir yang akan membuat kamu tetap termotivasi saat mencapai tujuan, langkah demi langkah kecil.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | evolve-mma.com |
Komentar