BOLASPORT.COM - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, masih menahan ekspektasi tentang dampak perekrutan Luca Marmorini sebagai konsultan mesin.
Merekrut Luca Marmorini merupakan salah satu langkah Yamaha yang paling disorot pada musim lalu.
Sebab, Yamaha bak keluar dari karakter konservatif pabrikan Jepang dengan menggaet pihak luar untuk menjadi penasihat.
Marmorini, melalui perusahaan Marmotors, membawa pengetahuan sebagai mantan perancang mesin Formula 1 bersama Ferrari dan Toyota.
Adapun di MotoGP Marmorini sebelumnya bekerja sama dengan Aprilia yang mengalami peningkatan pesat dalam dua tahun terakhir.
Kerja sama dengan Marmorini diekspektasikan bisa membantu Yamaha mengatasi masalah mereka di sektor tenaga.
Jarak top speed yang terlalu lebar membuat pembalap mereka, termasuk Fabio Quartararo, kesulitan menggunakan keunggulan Yamaha di tikungan.
Meski demikian, Lin Jarvis menekankan bahwa dampak Marmorini belum akan terlihat dalam waktu dekat.
Insinyur asal Italia tersebut terlebih dahulu harus memahami konsep YZR-M1 dan posisi Yamaha saat ini.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2023 - Catat Tanggalnya, Lebih Banyak Aksi Mulai Akhir Maret Ini
"Sejak kami mulai bekerja dengan mereka, yaitu tahun lalu, kami telah melewati beberapa fase berbeda," kata Jarvis, dilansir dari Motorsport.com.
"Saya akan bilang kalau dampak mereka secara langsung tidak begitu besar, karena mereka pertama-tama harus memahami di mana posisi kami."
Jarvis memaparkan bahwa mesin Yamaha tetap dibangun dan dirancang di Jepang.
Mesin yang dicoba Quartararo dkk. saat Tes MotoGP Sepang pun sebenarnya merupakan mesin yang disiapkan Yamaha untuk tahun lalu.
"Pada dasarnya, mesin yang kami miliki sekarang adalah adalah mesin yang seharusnya kami gunakan tahun lalu," sambung Jarvis.
"Kami menemukan masalahnya pada pertengahan tahun dan mendesain ulang area tersebut."
Mengenai pemutakhiran yang terlambat ini, Jarvis sebelumnya mengatakan bahwa Yamaha berhati-hati dalam melakukannya.
Masalah reliabilitas atau keandalan menjadi perhatian.
Pada 2020 Yamaha harus bersusah payah menghemat alokasi mesin karena kerusakan sejumlah unit yang disebabkan masalah pada klep.
Baca Juga: Masa Bodoh Dicap Kolot, Lin Jarvis Pastikan Yamaha Belum Akan Pindah ke V4
Berbagai ide yang menumpuk selama masa pembekuan saat pandemi pun tidak bisa tersalurkan semuanya.
"Pada dasarnya saat itu kami memutuskan untuk menghindari risiko apapun," terang Jarvis dalam wawancara lain pada akhir tahun lalu.
"Bisa dibilang kami memutuskan untuk tidak menggunakan mesin yang sama dengan 2021 tetapi bertahan dengan level performa yang konservatif."
"Ini dilakukan agar kami yakin bahwa unsur reliabilitasnya akan terjaga. Jadi itulah yang terjadi."
Lantas apa peran Marmorini dalam pengembangan mesin M1?
"Apa yang Marmoto lakukan dengan baik adalah memperingkatkan teknisi kami dan menunjukkan di mana mereka harus fokus, apa yang harus diperhatikan."
"Terkadang dia memberi tekanan kepada mereka, terkadang dia memberi masukan."
"Singkatnya, dia memberi mereka sudut pandang lain," tandasnya.
Baca Juga: Tak Cuma 1, 2 Pembalap Berpeluang Lewati Catatan Valentino Rossi pada MotoGP 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar