BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew, kini sudah masuk jajaran elite dunia.
Padahal, beberapa tahun lalu, dia masih mengikuti turnamen Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) World Tour level 100.
Pemain berusia 25 tahun itu bahkan pernah tumbang pada babak pertama kualifikasi German Open 2019.
Sekarang Loh akan memulai rangkaian turnamen Eropa dari German Open 2023 (7-12 Maret). Dia bersyukur dengan pancapaiannya hingga saat ini karena dia sudah menjadi pemain unggulan seiring dengan peringkatnya yang membaik.
Dia kini menduduki peringkat ke-8 dunia dan pernah meraih sejumlah prestasi bergengsi.
"Sebelum itu, saya bahkan tidak bisa bermain di turnamen Super 500 ke atas. Tahun lalu secara teknis adalah tahun pertama saya bermain di turnamen tingkat atas," kata Loh dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
Baca Juga: Protes ke MotoGP, Bos Aprilia Tak Senang Ducati Main Keroyokan
"Saya sudah cukup sering mencapai perempat final, semifinal, dan final. Jadi tidak apa-apa, mengingat ini adalah tahun pertama saya dengan kalender dan intensitas seperti ini," ucap Loh.
Loh sangat senang dengan cara dia mengatur ekspektasi tahun lalu karena dia memasuki tahun 2022 sebagai juara dunia.
Dia menjadi Juara Dunia 2021 setelah mengalahkan Kidambi Srikanth (India) pada babak final saat Kejuaraan Dunia digelar di Huelva, Spanyol.
"Tekanan adalah bagian tak terpisahkan dari olahraga. Itu tekanan yang harus kami tangani saat memenangkan gelar utama. Saya senang bahwa saya menjadi lebih baik dalam mengelolanya. Itu tidak mudah, tetapi saya belajar sesuatu selama ini," tutur Loh.
Poin tertinggi Loh dalam kariernya berdasarkan peringkat adalah mencapai ranking ke-3 pada November 2022. Dalam sebuah unggahan di sosial media, dia menceritakan betapa hal yang dia capai itu rasanya tidak nyata.
"Rasanya sangat tidak nyata, saya merasa sulit untuk percaya dan saya sangat bersyukur telah berada dalam perjalanan ajaib ini. Saya berkompetisi pada Olimpiade Tokyo dengan peringkat ke-39 dunia."
"Saat saya mengikuti sirkuit Eropa 2021 berada di peringkat ke-40 di Dutch Open, dan pada Kejuaraan Dunia 2021, saya menyelesaikan tahun di peringkat ke-15 dan gelar juara dunia," ucap Loh.
"Sebelum Olimpiade, saya selalu harus berdoa agar saya lolos ke turnamen Super 500 ke atas karena saya tidak termasuk dalam peringkat 32 besar. Berada di daftar cadangan berarti hanya jika orang lain mengundurkan diri, saya memiliki peluang. 'Nasib' saya ditentukan oleh orang lain."
Menurut Loh, ketika dia mencapai peringkat yang lebih tinggi, muncul tantangan baru.
"Tingkat tekanan dan harapan yang berbeda, manajemen waktu, disiplin, komitmen pengelolaan, dan konsistensi," ujar Loh.
"Anda mungkin pernah mendengar saya berbicara tentang konsistensi dalam wawancara saya. Itu adalah pengingat terus-menerus yang harus saya buat untuk diri saya sendiri."
"Untuk sebagian besar tahun ini, dan di tahun rookie saya berada di 32 besar, saya berterima kasih atas konsistensi yang telah saya capai. Saya bangga kepada diri saya sendiri, tim saya, dan semua orang yang telah bekerja keras untuk membantu saya," tutur pemain kelahiran Penang, Malaysia ini.
Loh menyadari bahwa setelah masuk ke jajaran elite dunia tantangan yang dihadapi akan semakin sulit.
"Saya akan terus bekerja keras dan terus berusaha yang terbaik. Kerja keras mungkin tidak selalu memberi saya hasil yang saya inginkan, tetapi dengan tidak bekerja keras, saya pasti tidak akan mendekati tujuan saya," kata Loh.
Loh akan menghadapi Mithun Manjunath (India) pada babak pertama German Open 2023.
Baca Juga: Bukan Cuan, Francis Ngannou Bongkar Alasan Tak Perpanjang Kontrak dengan UFC
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar