BOLASPORT.COM - Ada sejumlah masalah besar yang harus diselesaikan oleh PSSI selaku induk sepak bola tanah air menjelang kompetisi musim 2023-2024 bergulir.
Tahun politik semakin dekat, bagaimana nasib kompetisi sepak bola Indonesia?
Tentu, pertanyaan tersebut bakal semakin sulit terjawab setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.
Proses penegakan hukum yang masih belum jelas semakin memperkeruh situasi yang sudah terlanjur kusut di tengah kemarau prestasi sepak bola nasional dan banyaknya jadwal Liga 1 musim 2022-2023 yang mengalami penundaan.
Pada Liga 1 musim 2022-2023 yang belum tuntas saat ini, ada 10 laga yang masih mengalami penundaan, dua diantaranya adalah pertandingan Persebaya Surabaya vs Arema FC dan Persija Jakarta vs Persib Bandung yang sedianya bakal digelar pekan ini. Pertimbangan keamanan kembali jadi persoalan yang tak kunjung terselesaikan.
Baca Juga: Permintaan Thomas Doll Usai Laga Persija vs Persib Ditunda: Pemain Ingin Cepat-cepat Main!
Masalah perizinan tentu bukanlah barang baru di sepak bola tanah air, apalagi jika sudah mendekati tahun politik seperti sekarang. Sebagai catatan besar, bahwa masalah perizinan ini hanyalah puncak gunung es masalah sepak bola tanah air, ada belasan bahkan puluhan problem lain yang mungkin tidak terlihat di mata publik.
Meski begitu, masalah ini bisa berujung panjang hingga urusan jadwal Liga musim berikutnya, kepercayaan sponsor, proyeksi keuangan musim depan dari manajemen, hingga persiapan klub untuk memproyeksikan musim berikutnya. Intinya, aspek perizinan saja bisa membuat manajemen klub, investor, pemain, pelatih klub, operator liga, hingga pengurus federasi pusing tujuh keliling.
Lebih buruk lagi, Indonesia sejauh ini baru menyelenggarakan kompetisi Liga domestik yang melangsungkan 304 pertandingan semusim (tidak mencakup Liga 2 dan Liga 3) dan ternyata masih menyisakan sengkarut yang belum terselesaikan. Disaat negara-negara tetangga ternyata sanggup melangsungkan kompetisi Piala Domestik dalam satu kalender bersamaan dengan Liga secara rutin, disitulah kita wajib mengerutkan dahi.
Baca Juga: Tegas! Thomas Doll Sebut Penundaan Laga Persija vs Persib Bukan demi Keuntungan Macan Kemayoran
Seandainya saja, jadwal Liga 1 sampai Liga 3 musim depan kembali diselenggarakan pada tanggal yang sama dengan jadwal musim ini, yaitu pada 27 Juli dan selesai pada Maret-April sesuai jadwal normal, apakah PSSI selaku induk dan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator sanggup menggerakkan kompetisi tanpa hambatan berarti?
Saya akan rincikan masalah-masalah penyelenggaraan kompetisi musim depan mulai dari Liga 1 sampai kompetisi tingkat akar rumput yang dikontrol langsung oleh PSSI. Tentu masalah ini hanya untuk menyelesaikan masalah jadwal dan perizinan semata.
Pertama, PSSI harus siap-siap dengan agenda timnas Indonesia musim berikutnya. Perlu diketahui, Timnas Indonesia senior juga dihadapkan pada gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar mulai Oktober 2023. Jika lolos ke babak kedua Kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia bakal punya jadwal dari November 2023-Juni 2024.
Baca Juga: Nasihat Mantan Bintang Timnas Malaysia untuk Timnas U-20 Indonesia: Jangan Terlalu Stres!
Belum lagi, Timnas Indonesia harus siap-siap dengan agenda putaran final Piala Asia 2023 yang kemungkinan akan digelar pada Januari 2024. Di level U-23, jika PSSI punya target untuk meloloskan timnas Indonesia ke Olimpiade, maka harus bersiap untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 yang akan digelar pada 4-12 September 2023 mendatang.
Kedua, tentu PSSI harus sadar pada musim depan Indonesia juga bakal menggelar Pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 dan diikuti oleh belasan Partai Politik dan bakal menyedot perhatian massa. Problemnya adalah pertandingan sepak bola di Indonesia juga berpotensi menyedot massa besar, sehingga faktor perizinan bakal berpengaruh disini.
Ketiga, Indonesia sebagai negara dengan kekayaan geografis yang ada punya resiko bencana yang besar, mulai dari banjir hingga gempa bumi. Sikap yang tepat dan siap dengan rencana darurat bagi Federasi dan operator Liga bakal berperan penting untuk aspek ini.
Harapannya tentu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 dan 2 (ada kemungkinan Liga 2 bakal dibuatkan operator sendiri) harus jeli dan telah mempertimbangkan secara matang terkait penyusunan jadwal Liga domestik musim depan dan perizinan ke pihak terkait.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Komentar