BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat bicara soal ketertinggalan Liga Indonesia di kancah sepak bola Asia.
Hal ini disampaikan oleh pria yang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut di Surabaya, Jumat (3/3/2023).
Sebagai informasi, Liga Indonesia saat ini dalam daftar peringkat koefisien AFC sudah jauh menurun dibandingkan satu dekade sebelumnya.
Satu dekade yang lalu, Indonesia jadi liga terbaik di Asia Tenggara sehingga berhak mengirim perwakilannya di fase grup Liga Champions Asia.
Saat ini, berdasarkan perhitungan Footy Ranking, peringkat Liga Indonesia ada di posisi ke-26 atau peringkat ke-12 zona Timur.
Baca Juga: Erick Thohir Jawab Protes Soal Mengusut Tragedi Kanjuruhan dengan Janjikan Keadilan Korban
Itu artinya, Indonesia hanya berhak mengirimkan masing-masing satu perwakilan di babak playoff Piala AFC dan kompetisi kasta ketiga AFC yang bakal dimulai musim 2023-2024.
Untuk itu, Erick Thohir mengangkat masalah ini dan membandingkan kondisinya dengan liga-liga lain di Asia.
Menurutnya, jika membandingkan dengan perubahan yang dilakukan liga-liga negara seberang, Liga Indonesia bakal jadi liga kelas kambing suatu saat nanti.
"Karena sudah saya sampaikan bahwa liga-liga di seluruh dunia sedang bersaing," ujar Erick Thohir saat berdiskusi dengan Bonek di Warkop Pitulikur, Surabaya.
"Jepang meminta banyak pemain Asia Tenggara main di sana."
Baca Juga: Sama Repotnya dengan Shin Tae-yong, Suksesor Park Hang-seo Pimpin Dua Pasukan Timnas Vietnam
"Liga Thailand, semua pemain Asia Tenggara dihitung pemain lokal."
"Artinya apa? Liga kita akan menjadi liga kelas kambing," lanjutnya.
Erick Thohir tentu sangat menyayangkan kondisi tersebut.
Menurutnya, harus ada perubahan sesegera mungkin di Liga Indonesia.
Erick Thohir berkomitmen bakal lakukan perubahan di tengah-tengah kerja sama yang sudah terjalin baik antara Pemerintah, FIFA, dengan komunitas-komunitas sepak bola di Tanah Air.
Baca Juga: Piala Asia U-20 2023 - Shin Tae-yong Waspadai Motivasi Berlipat Suriah
Menurutnya, liga domestik yang bagus bakal jadi sarana pembangunan sepak bola yang berdampak positif untuk prestasi timnas Indonesia.
"Padahal ini napas darah kita untuk membangun sepak bola sebagai industri maupun tim nasional," ujar Erick Thohir.
"Artinya apa? Kita harus lakukan, mumpung sudah bersatu antara Pemerintah, FIFA, dan komunitas," lanjutnya.
Erick Thohir mengaku pesimistis untuk perubahan sepak bola nasional jika semua pihak yang berkaitan tidak melakukannya secara sinergis.
"Saya pesimistis kalau apa yang namanya FIFA, komunitas, dan Pemerintah tidak bersatu," ujar Erick Thohir.
Baca Juga: Erick Thohir Jawab Protes Soal Mengusut Tragedi Kanjuruhan dengan Janjikan Keadilan Korban
"Saya pesimistis, tidak mungkin benahi sepak bola ini," lanjutnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan mantan Presiden Inter Milan tersebut adalah menggandeng suporter dalam rangka perubahan sepak bola nasional.
"Saya rasa ini yang saya bilang bahwa visi-misi saya sebagai ketua adalah jadi representasi komunitas sepak bola," ujar Erick Thohir.
"Karena itu, kita mendorong visi-misi nyata dari bawah. Seperti besok, sarasehan Liga 1-Liga 2 adalah bagian dari bersepakat mau seperti apa kompetisi ini."
"Bagaimana Liga 1 dan Liga 2, jangan ada yang jadi anak tiri."
"Sama juga dengan suporter, kita menawarkan ada jambore suporter, di mana suporter bikin kesepakatan."
"Sejak awal saya bilang transformasi sepak bola tidak akan terjadi kalau tidak ada perubahan di suporter," pungkas Erick Thohir.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar