BOLASPORT.COM - Masa depan pelatih Chelsea, Graham Potter, akan ditentukan dalam dua pertandingan terdekat The Blues.
Pertandingan terdekat akan menjadi momen penting soal keberadaan Graham Potter di kursi pelatih.
Laga kontra Leeds United, Sabtu (4/3/2023) di Liga Inggris dan Borussia Dortmund, Selasa (7/3/2023) pada ajang Liga Champions akan memutuskan masa depannya.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, manajemen Chelsea terpecah menjadi dua kubu.
Satu kubu menentang Potter untuk dipertahankan sedangkan di sisi lain percaya bahwa pelatih Inggris itu bisa membawa Chelsea bangkit.
Polemik ini muncul setelah Chelsea gagal menunjukkan performa memuaskan di bawah kendali Potter.
Tampil menjanjikan pada 10 laga awal, The Blues perlahan mengalami keterpurukan di musim 2022-2023.
Saat ini, tim London Biru kesulitan bersaing di empat besar Liga Inggris meski sudah mendatangkan banyak pemain.
Tak hanya banyak, tetapi juga mahal-mahalnya para pemain baru membuat sejumlah pihak mempertanyakan kualitas Potter.
Baca Juga: Roberto Firmino Susul Sadio Mane, Era Trio Firmansah di Liverpool Resmi Berakhir
Sejak ditunjuk menggantikan Thomas Tuchel pada September 2022 lalu, Potter tak lebih baik.
Dari 26 pertandingan awal yang dipimpin, presentase kemenangannya hanya berada di angka 37.
Secara keseluruhan, Potter hanya bisa mencatatkan sembilan kemenangan dan tujuh kali imbang, sedangkan 10 laga sisanya berakhir dengan kekalahan.
Jika dibandingkan dengan 26 laga awal Tuchel, statistik tersebut sangat jauh berbeda di mana pelatih asal Jerman ini lebih unggul.
Just look at these stats!
Does Mr. Graham 'Harry' Potter really deserve to be a @ChelseaFC coach? Like seriously? Is this how low my darling club hqs succumbed to?#PotterOut #PotterOut #PotterOut#CFC #COYB #KTBFFH #CHELEE pic.twitter.com/4a8UQ2qLCd— ???????????? ???????????? (@Nii_Oto_Oblann) February 28, 2023
Tuchel sukses membuat 17 kemenangan, enam hasil seri, dan hanya tiga kali menderita kekalahan.
Tak hanya buruk, Chelsea juga mengalami kemarau gol pada bulan Februari dengan hanya membuat satu gol dari lima laga.
Potter pun pasrah akan nasibnya di Stamford Bridge dan hanya akan fokus kepada tim untuk meraih hasil sebaik mungkin.
"Ketika Anda seorang pelatih kepala dan Anda memulai perjalanan ini, Anda berkata, 'Baiklah jika hasilnya tidak cukup baik maka Anda tahu pekerjaan Anda dalam bahaya.' Itulah kehidupan yang kita jalani," kata Potter.
Baca Juga: Jadwal Siaran Bola Hari Ini - Ada Fiorentina vs AC Milan, Man City vs Newcastle United Live
"Saya hanya harus menerima itu dan melakukan yang terbaik dan mencoba untuk memperbaiki situasi sampai ada titik di mana kami tidak dapat maju."
"Namun, itu belum terjadi dan kami harus terus berjuang. Mereka (pemain) ingin berbuat lebih baik, mereka melakukannya."
"Mereka peduli, mereka tidak ingin mendapatkan hasil yang kita miliki. Ada perasaan bahwa itu dekat."
"Perasaan bahwa kami dapat mengambil beberapa langkah tetapi berbicara adalah satu hal."
"Kami harus menunjukkannya di lapangan, kami harus melihatnya di lapangan," tutur Potter mengakhiri.
Potter: “If results aren't good enough… then you know your job is in danger. That's our [coaches] life” ???????? #CFC
“I just have to do my best, try to improve the situation until there’s a point where we’re not able to go forward — that has not been the case, we keep fighting”. pic.twitter.com/cuYMbs1Z0V
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) March 3, 2023
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar