BOLASPORT.COM - Tinju bisa menjadi salah satu olahraga paling brutal dan indah untuk ditonton.
Pasalnya, setiap petarung memiliki keunikannya masing-masing yang membantu membentuk dinamika di atas ring.
Beberapa petarung cenderung bermain menyerang sedangkan yang lainnya cenderung bermain bertahan.
Tidak hanya soal kekuatan menyerang dan bertahan, olahraga tinju juga wajib menggunakan strategi yang jitu.
Baca Juga: Tak Perlu Tebus Marc Marquez dari Honda, Ducati Sudah Punya Alien Sendiri
Bicara soal strategi, ada petarung yang menerapkan strategi indah namun ada juga yang menerapkan strategi kotor.
Suka atau tidak suka, strategi kotor adalah salah satu bagian dari dinamika tinju yang tidak boleh ketinggalan untuk dibahas.
Dikutip dari Evolve-MMA, Bolasport kali ini ingin membahas soal petinju paling kotor sepanjang sejarah yang kerap menggunakan trik mengesalkan.
Beberapa petinju lebih terkenal karena sering menggunakan trik kotor daripada menjadi juara. Soal ini, Fritzie Zivic dianggap salah satu jawaranya.
Seorang petinju yang tangguh dan berpikiran defensif, Zivic tidak memiliki banyak kekuatan dalam pukulannya.
Untuk menutupi kekurangannya ini dia kerap menggunakan trik kotor seperti serangan siku, lutut, cekik, atau dengan sundulan kepala.
Zivic berkompetisi pada tahun 1930-an dan 40-an ketika korupsi merajalela di tinju.
Zivic membuka mata banyak petinju di seluruh dunia tentang betapa kotornya tinju.
Zivic mengalahkan Henry Armstrong pada tahun 1940 untuk menjadi juara kelas welter NBA, NYSAC, dan Ring.
Salah satu kemenangannya yang paling menonjol terjadi pada tahun 1943 ketika dia mengalahkan Jake LaMotta melalui keputusan terpisah.
Smith yang lahir di Kanada adalah salah satu petinju paling kotor di masa kejayaannya.
Dia adalah pria tangguh yang menghabiskan sebagian besar masa mudanya bekerja kasar di dermaga dan terlibat perkelahian.
Dia kerap menggunakan sundulan kepala, hentakan, dan serangan siku.
Dia bahkan diketahui sering menggigit lawan.
Smith memenangkan gelar kelas welter dua kali dalam kariernya.
Antonio Margarito sering dianggap sebagai petinju paling kotor di era modern.
Salah satu hal tergila yang dia lakukan adalah menambah bobot sarung tinjunya di bagian dalam yang membuatnya dituntut pidana.
Margarito memiliki tempat yang berbeda dalam sejarah tinju karena dia adalah satu-satunya juara dunia yang pernah ketahuan menambah bobot sarung tangannya.
Baca Juga: Cinta dengan Liverpool, Roberto Firmino Tak akan Perkuat Tim Inggris Lain usai Hengkang
Dia memasukan bantalan ke dalam sarung tangannya ketika bertarung dalam perebutan gelar melawan Shane Mosley.
Harry Greb
Greb adalah salah satu petarung kotor paling licik dalam sejarah tinju.
Dia sering mengeluarkan pukulan beruntun pada lawannya dengan pukulan illegal.
Dia melakukannya begitu sering sehingga wasit jarang menghukumnya karena semua orang melihatnya sebagai bagian dari gaya bertarungnya.
Greb juga dikenal mengintimidasi wasit dengan memelototi dan meneriaki mereka ketika mereka mencoba untuk membubarkan clinch.
Hal ini dikarenakan Greb senang menggunakan clinch karena membuatnya lebih mudah untuk menyembunyikan pukulan ilegalnya.
Sandy Saddler
Saddler adalah salah satu petarung kotor yang tidak pernah mengakui anggapan tersebut.
Dia marah karena tuduhan dia menggunakan taktik kotor dan tidak adil.
Apa yang dia lakukan cukup memalukan karena dia akan ngambek ketika dia merasa lawannya curang sehingga pertarungan pun akan dibatalkan.
Salah satu buktinya adalah ketika dia berhadapan dengan Willie Pep yang dianggap sebagai laga paling kotor dalam sejarha tinju.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | evolve-mma.com |
Komentar