Saat itu Liverpool bersua Nottingham Forest.
Kelebihan jumlah massa di area berdiri dan kelalaian petugas menangani kerumunan menimbulkan kekacauan.
Akibatnya, para suporter terinjak-injak dan berujung kepada tewasnya 97 orang dan 766 lain luka-luka.
Baik Klopp maupun Ten Hag melarang keras suporter klub mereka menggunakan dua kejadian memilukan tersebut sebagai bahan ejekan untuk satu sama lain.
Liverpool FC manager Jürgen Klopp and Manchester United manager Erik ten Hag have called for an end to 'tragedy chanting' in football, ahead of Sunday's Premier League match at Anfield.
— Liverpool FC (@LFC) March 4, 2023
“Betul, kami ingin keramaian, kami ingin dukungan dan ingin agar atmosfer pertandingan hidup,” kata Klopp.
“Yang tidak kami inginkan adalah sesuatu yang di luar batas, termasuk yel-yel yang tidak punya tempat dalam sepak bola.”
“Jika kedua klub bisa menjaga renjana dan menghilangkan racun, segalanya akan lebih baik untuk semua orang,” ucap pelatih asal Jerman tersebut.
Erik ten Hag mengamini ucapan sosok berusia 55 tahun itu.
“Menggunakan hilangnya nyawa akibat tragedi demi mengejek adalah hal yang tidak bisa diterima dan harus dihentikan.”
“Semua yang bertanggung jawab untuk perilaku demikian bukan cuma menodai reputasi kedua klub, tetapi juga reputasi diri sendiri, suporter, serta kota Liverpool dan Manchester,” ujar dia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar