Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Pola Latihan Cus D'Amato yang Bikin Mike Tyson Jadi Monster di Ring

By Imadudin Adam - Minggu, 5 Maret 2023 | 17:13 WIB
Mike Tyson hampir terlibat keributan dengan Chris Jericho ketika tampil dalam ajang gulat hiburan AEW (All Elite Wrestling) di Jacksonville, Amerika Serikat, 27 Mei 2020.
YOUTUBE.COM/ALL ELITE WRESTLING
Mike Tyson hampir terlibat keributan dengan Chris Jericho ketika tampil dalam ajang gulat hiburan AEW (All Elite Wrestling) di Jacksonville, Amerika Serikat, 27 Mei 2020.

BOLASPORT.COM - Pelatih tinju legendaris, mendiang Cus D'Amato dan legenda tinju kelas berat Mike Tyson adalah contoh nyata hubungan yang luar biasa antara seorang petarung dan pelatihnya.

Mereka adalah representasi nyata seorang pelatih yang mampu menciptakan petarung mengerikan di atas ring.

D'Amato percaya pada Tyson begitu dia melihatnya, bahkan ketika tidak ada orang lain yang mau menjadikannya petarung.

Dia melihat potensi remaja bermasalah, dan tahu bahwa dengan bimbingan yang tepat, Tyson bisa menjadi juara dunia.

Baca Juga: Hasil WSBK Indonesia 2023 - Berkah Tak Terduga Bautista Saat Sulit Menyalip di Mandalika

Dalam banyak hal, D'Amato menyelamatkan Tyson dari kehidupan kriminal dan memberinya kesempatan untuk membangun masa depan yang cerah bagi dirinya sendiri.

“Dia memiliki kemampuan. Dia memiliki potensi. Yang terpenting, dia memiliki keinginan. Dia sangat ingin menjadi juara,” kata D’Amato.

Tyson kemudian menjadi juara dunia tinju kelas berat termuda sepanjang masa, sebuah rekor yang masih belum terpecahkan hingga hari ini.

Kemarahannya di atas ring, diasah dan dipoles di bawah bimbingan teknis D'Amato.

Setelah keduanya tidak lagi aktif di dunia tinju, masih banyak orang yang aktif di tinju meniru chemistry keduanya.

Jika ditilik lebih dalam, ada beberapa hal dari pola latihan Cus D’Amato yang membuat Mike Tyson menjadi monster di ring.

Dikutip dari Evove-MMA, inilah beberapa hal dari Cus D’Amato yang bikin Mike Tyson gahar di ring.

Filosofis Soal dalam Hidup Tidak Ada yang Mudah

D'Amato dibesarkan dalam keluarga Italia-Amerika, di lingkungan yang keras di Bronx di New York.

Dia tumbuh dengan belajar bagaimana menjaga dirinya sendiri, dan sering berkelahi di jalanan.

D’Amato tahu bahwa hidup itu sulit, jadi dia tentu sudah paham bagaimana perasaan seorang Mike Tyson dan tahu cara mendekati remaja yang bengal ini.

Dia adalah anak yang sangat pemarah dan gampang meledak.

Karena kemiskinan dan kurangnya kesempatan sebagai ras minoritas, Tyson menempuh kehidupan kriminal. Dia mencuri dan merampok, dan sering keluar masuk tahanan remaja.

D'Amato tahu persis bagaimana mengendalikan Tyson, dan mengajarinya bagaimana menjadikan kemarahan ini sebagai keunggulannya.

Baca Juga: Mantan Exco PSSI Dapat Bocoran Justin Hubner Pilih Indonesia Ketimbang Belanda

Dengan filosofis bahwa kehidupan ini susah dan tidak mudah, D’Amato akhirnya mampu menyulap Tyson menjadi seorang juara.

Karena D'Amato tahu tinju adalah permainan mental dan fisik, dia meminta Tyson mempelajari video tinju lama dan membaca buku di sela-sela sesi latihan.

Ini membantu menenangkan pikiran Tyson dan melatihnya untuk berpikir.

Memberikan Kehidupan Layak dan Membimbingnya

Setelah seorang teman D'Amato memperkenalkan Tyson muda, keduanya seakan ditakdirkan bersama.

Sejak saat itu, D'Amato dan Tyson tidak dapat dipisahkan.

D'Amato merawat Tyson, membawanya ke rumahnya, memberikan dia makan, dan tempat bernaung.

D’Amato harus diakui membesarkan Tyson sejak usia 13 tahun.

Tyson memiliki begitu banyak potensi di usia yang begitu muda.

Sayangnya, nasibnya yang buruk membuat potensinya ini kurang terlihat.

Baca Juga: PSSI Buka Opsi Kuota Pemain Asing Liga 1 Musim Depan Bertambah

Tapi setelah D’Amato memberikannya tempat tinggal dan membimbingnya, di situlah terlihat bahwa Tyson sangat berpotensi menjadi juara.

Tyson tidak pernah mengenal ayah kandungnya, jadi ketika dia dibesarkan D’Amato, maka Tyson mengatakan bahwa D’Amato adalah ayah kulit putihnya.

D'Amato mendapatkan kepercayaan Tyson. D'Amato membesarkan Tyson seolah-olah dia adalah darah dagingnya sendiri.

Kepercayaan Menjadi Faktor Terbesar

Mungkin yang paling penting dari semuanya, D'Amato menunjukkan kepercayaan pada Tyson, dan ini benar-benar memikat hati Tyson sebagai seorang anak remaja.

Tyson menghabiskan bertahun-tahun di awal kehidupannya tanpa sosok ayah untuk bersandar.

Sebelum dia bertemu D'Amato, kehidupan Tyson benar-benar kacau.

D’Amato selalu percaya pada para petarungnya, dan bekerja secara kreatif membangun kepercayaan diri mereka untuk menjadi juara dunia.

Dia menanamkan filosofi juara ke lingkungannya, dan itulah yang dia lakukan pada Tyson.

Dengan kepercayaan serta pengaruh dari D’Amato, Tyson terus berada di jalur yang benar sebagai seorang petarung amatir dan profesional.

Hubungan antara seorang petarung dan pelatihnya adalah salah satu yang terpenting. Tyson dan D'Amato jelas merupakan buktinya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : evolve-mma.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
15
34
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
15
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
16
20
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X