Di Yamaha Vinales "hanya" mencetak delapan kemenangan dengan hanya dua kali dia mencetak lebih dari satu kemenangan dalam satu musim.
Adapun jelang musim penuh keduanya, Vinales sempat menunjukkan performa apik dengan tiga hasil podium dalam empat lomba.
"Vinales adalah pembalap dengan bakat murni," ucap Cazeaux.
"Itu membuat saya merasa cukup aneh ketika dia belum berhasil mencetak banyak kemenangan sejak 2017 daripada jika dia tampil bagus pada 2023."
"Saya memang belum berada di MotoGP selama 50 tahun."
"Namun, saya telah melihat beberapa pembalap yang kuat dan Maverick adalah salah satu dari yang terbaik."
Cazeaux juga menepis anggapan bahwa Vinales adalah pembalap yang sulit untuk ditangani.
Performa juara dunia satu kali ini dianggap sangat tergantung suasana hatinya. Ini tidak terlepas dari penampilannya yang tidak konsisten.
Selain itu Vinales punya sejarah perseteruan dengan kepala krunya. Konflik yang paling terkenal adalah antaranya dirinya dan mekanik veteran, Ramon Forcada.
Baca Juga: Kisah Mengerikan dari Cedera Marc Marquez, Bunyi Tulang Sampai Terdengar!
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Moto.it |
Komentar