Pada edisi tersebut, tunggal putra peringkat ketiga dunia itu keluar sebagai juara setelah menaklukkan Ng Ka Long Angus (12-21, 13-21).
Sedangkan Ahsan/Hendra menjadi kampiun usai menang dramatis atas ganda kuat Jepang saat itu, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
The Daddies kala itu menang dengan skor rubber game, 20-22, 21-15, 21-17.
Terlepas dari itu, tidak ada detail mengapa Bulu Tangkis Selandia Baru memutuskan absen menggelar turnamen itu cukup lama.
Namun lewat keterangan singkat BWF, disebutkan bahwa Bulu Tangkis Selandia Baru menyimpulkan bahwa mereka tidak lagi layak untuk menggelar turnamen.
Di saat yang bersamaan, Selandia Baru memang tengah mengawali awal tahun 2023 yang cukup sulit akibat banyaknya bencana yang melanda.
Melansir dari The Guardian, Topan Gabrielle membuat pemerintah Negeri Kiwi menyatakan status darurat nasional.
Bencana alam tersebut bahkan dinyatakan sebagai bencana terburuk dengan tingkat keparahan dan kerusakan yang diklaim belum pernah dilihat dalam satu generasi mereka.
Ribuan orang mengungsi setelah badai menghancurkan sebagian besar pulau bagian utara Selandia Baru.
Pulau bagian utara meliputi Auckland, lokasi venue Eventfinda Stadium, yang digunakan untuk menggelar turnamen New Zealand Open.
Baca Juga: Langsung Jadi Unggulan, Apriyani/Fadia Jaga Ambisi untuk All England Open 2023
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar