Sayangnya, waktu keburu habis. Kingad juga bahkan mampu membalikkan keadaan untuk mempersulit Eko dengan memberinya pukulan.
"Memang dari ronde kedua itu saya sudah tidak kontrol. Saya sudah terbawa emosi. Itulah kekurangan saya. Saya terlalu bawa emosi," kata Eko Roni dalam wawancara virtual bersama BolaSport.com, Rabu (8/3/2023).
"Dari pelatih-pelatih saya sebelumnya sudah melarang karena gerakan saya jadi cuma kill, kill, habisin orang ini."
"Dari ronde berapa saya sudah coba heel hook tapi lepas dan dia sudah mempelajari cara bertahannya," ujar Eko.
Eko lantas memberikan komentarnya terkait manuvernya tersebut.
Dia mengatakan cara salto dengan tujuan melakukan kuncian heel hook merupakan kesempatan terakhir Eko untuk meraih kemenangan setelah mengetahui sudah kalah angka.
"Soal ronde terakhir saya untung-untungan, 50-50, kalau poin saya sudah kalah," ujar Eko menjelaskan.
"Kalau saya salto kena leher jadinya pelanggaran, tapi kalau kena perut habis dia karena sama-sama top."
"Pokoknya di atas ring itu jiwa saya tak mau kalah. gimana caranya bisa menang."
"Walaupun sampai 10 detik terakhir saya coba dan tidak bisa, maka dari itu saya coba salto, coba heel hook lagi, dia bisa menahan lagi karena badannya sudah basah," tutur Eko.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar