"Ada Alden yang umurnya sebaya Indah dan Ahmad Sasfa yang pernah menjadi sparring di pelatnas. Nanti akan kami cek lagi mana yang lebih cocok karena Sasfa sudah pernah di pelatnas. Saat ini, keduanya masih kami seleksi," ucap Rionny.
"Tidak segampang itu memilihnya karena Indah termasuk di level atas. Jadi, secepat mungkin kami pilih agar Indah bisa mengikuti kejuaraan lagi. Paling tidak dalam waktu sebulan sudah ada nama partnernya Indah."
Rionny mengakui bahwa secara mental, Indah terganggu karena belum menemukan partner.
"Kami tetap memberi semangat. Siapa pun pasti terganggu dengan kondisi ini. Dalam sebulan temukan partner dulu. Indah dengan poin yang dia miliki nantinya akan kami ikutkan ke turnamen internasional series dulu," tutur Rionny.
Asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Amon Sunaryo, mengakui bahwa tidak mudah untuk menemukan partner pada sektor ganda campuran.
"Indah sudah matang permainannya. Kami terus mencari pemain yang seimbang dengan dia, itu juga tidak gampang. Jadi, harus pelan-pelan. Maksudnya, untuk mencari pemain yang cocok terkadang kami memanggil pemain dari luar untuk datang latihan di pelatnas," kata Amon.
"Apakah saat latihan bisa padu, apakah permainannya masuk ke Indah. Kalau tidak cocok, kami ganti lagi. Jadi, sabar dulu, daripada nanti hasilnya tidak maksimal. Kalau buru-buru juga percuma juga kalau istilah pasangan seadanya," ucap Amon.
"Mungkin nanti pertengahan tahun akan mulai dicoba mengikuti turnamen. Sekarang poin Indah sudah tidak ada sehingga mengikuti pertandingan di Eropa juga tidak masuk."
Selain memanggil pemain dari luar pelatnas, Amon juga akan mencoba pemain dari pratama dengan melakukan seleksi secara acak.
"Kami akan coba terus, tidak diam saja. Terpenting, kami sering melakukan pendekatan kepada Indah, memberikan masukkan agar menjaga motivasinya. Dia masih bisa mengerti," ujar Amon.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar