Terakhir, Kurniawan menyebut faktor kebudayaan juga mempengaruhi perbedaan level sepak bola di Indonesia dan Eropa.
Di Indonesia terkadang ada budaya pelatih sebagai guru, dan pemain sebagai murid.
Jadi antar pemain dan pelatih tidak ada komunikasi yang membuat kedua pihak bisa berkembang.
"Mungkin juga ada faktor kebudayaan. Jadi kalau ada hal yang sangat positif yang bisa dicontoh bahwa pemain ini (Eropa) juga punya pemikiran sendiri," tutur Kurniawan.
Baca Juga: Aji Santoso Sebut Pemain Persebaya Surabaya Lupa Taktik Saat Tumbang dari Barito Putera
"Karena di sepak bola tidak boleh hanya satu arah, harus ada ruang diskusi yang terkadang kita sebagai pelatih harus mendengarkan pendapat pemain."
"Karena faktanya mereka yang terlibat dalam permainan. Kita tidak boleh menutup kreasi dari pemain."
"Komunikasi dua arah akan meluaskan atau memperbanyak solusi," pungkas legenda Indonesia itu.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube.com |
Komentar