BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, kaget ditodong trofi Liga Champions karena klubnya tergolong tidak bersejarah.
Pep Guardiola mengaku adanya tekanan yang ia terima untuk menjuarai Liga Champions bersama Manchester City.
Tugas memenangi trofi Si Kuping Besar tergolong lebih sulit daripada Liga Inggris.
Saat Pep Guardiola datang, Manchester City sudah cukup matang di kompetisi domestik.
Manuel Pellegrini dan Roberto Mancini lebih dahulu memenangkan gelar Liga Inggris untuk tim Manchester Biru.
Guardiola tinggal melanjutkan warisan dua pelatih tersebut untuk menjadi kekuatan baru di Inggris.
Akan tetapi, ambisi tim yang bermarkas di Stadion Etihad tersebut tidak hanya mencakup ranah lokal.
Investasi besar-besaran turut memunculkan ambisi menaklukkan kompetisi level Benua Eropa.
Baca Juga: Man City Vs RB Leipzig - Kritik Pedas Pep Guardiola untuk Erling Haaland
Trofi Liga Champions dianggap bisa menaikkan harga diri klub di antara para pesaing.
Guardiola tidak asing dengan kompetisi tersebut mengingat ia pernah memenanginya bersama Barcelona hingga dua kali.
Namun, sang pelatih tetap merasa keberatan dengan ambisi yang dimiliki klubnya.
"Saat kali pertama melatih di sini, saya ditanya mengenai ambisi menjuarai Liga Champions," kata Guardiola seperti dilansir BolaSport.com dari The Sun.
"Jika saya pelatih Real Madrid, yang tidak mungkin terjadi, saya bisa paham. Namun, saya belum yakin untuk klub ini," ucap sang pelatih.
Guardiola mencoba bersikap realistis mengenai peluang yang dimiliki klubnya.
Pelatih asal Catalunya tersebut sudah menukangi Man City selama enam musim.
Baca Juga: Presiden Liga Spanyol Sindir Barcelona sambil Bawa-bawa Real Madrid dan Kylian Mbappe
Akan tetapi, keberuntungan mereka di Liga Champions tidak kunjung membaik.
Peluang terbaik Guardiola didapat saat membawa timnya ke final pada musim 2020-2021.
Ia gagal membawa pulang trofi setelah kalah dari Chelsea yang saat itu diasuh oleh Thomas Tuchel.
Liga Champions memang sulit diraih oleh tim yang belum memiliki sejarah kemenangan di ajang tersebut.
Guardiola perlu menambah usaha untuk menutup kekurangan sejarah yang dimiliki timnya.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Thesun.co.uk |
Komentar