Bahkan, perempuan yang kerap disapa Nina itu menjadi pemegang rekor lari 100 meter dan 200 meter cukup lama.
Sebelum akhirnya rekornya dipecahkan oleh sprinter asal Maluku lainnya, Irene Joseph.
Setelah pensiun pun Carolina Rieuwpassa tidak bisa jauh dari dunia lari. Di mana dia sempat menjadi pelatih di klub MPR 72.
Dia menetap di Jakarta, bahkan menjadi salah satu orang kepercayaan Bob Hasan di PB PASI.
"Indonesia kembali berduka atas wafatnya Carolina Rieuwpassa," ucap Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.
"Kita semua kehilangan anak bangsa terbaik, legenda dan juga Olympian yang telah membanggakan Indonesia di kancah dunia."
Baca Juga: Bulu Tangkis Rebut Penghargaan Paling Banyak di NOC Awards 2023
Okto menyebut perjuangan Carolina akan selalu dikenang oleh keluarga besar olahraga indonesia.
Ia berharap apa yang telah dilakukan Carolina Rieuwpassa untuk olahraga Indonesia bisa dilanjutkan oleh para atlet muda saat ini.
"NOC Indonesia berharap atlet-atlet Indonesia saat ini bisa melanjutkan dan termotivasi atas perjuangan dan capaian prestasi yang pernah diukir oleh legenda atletik kita Carolina," ucap Okto.
"Sehingga mereka dapat tampil di Olimpiade dan mengumandangkan Indonesia Raya di seluruh penjuru dunia."
Baca Juga: Bulu Tangkis Rebut Penghargaan Paling Banyak di NOC Awards 2023
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar