"Kami sudah sering bertemu Ong/Teo, sudah sama-sama tahu kekuatan masing-masing. Di lapangan juga secara permainan tidak terlalu berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya," kata Bagas dilansir BolaSport.com dari PBSI.
"Komunikasi kami jaga dengan baik. Saya dan Fikri saling percaya. Itu kunci kami bisa memenangkan pertandingan hari ini," ucap Bagas.
Pada gim kedua, Fikri/Bagas kembali tertinggal jauh pada interval 6-11.
Setelah interval, Fikri/Bagas mencoba bangkit dan bermain lebih rapat. Perlahan, pasangan peringkat ke-12 dunia itu menipiskan jarak 15-16.
Fikri/Bagas selanjutnya mencatat skor imbang 18-18 setelah melancarkan smes keras yang tidak mampu dikembalikan lawan.
Fikri/Bagas terus menekan permainan Ong/Tei hingga wakil Malaysia itu tertahan pada angka 18.
"Tadi kami merasa di poin-poin akhir, lawan fokusnya hilang. Kami yang dari awal sudah tertinggal mencoba mengejar dan berhasil. Setelah poinnya sama, mereka mungkin gugup lalu kami bisa dapat poin lebih banyak," tutur Fikri.
"Tadi memang kami tertinggal cukup jauh pada gim kedua, tetapi lawan juga masih jauh ke poin 21 jadi daripada kami lepas."
"Belum tentu pada gim ketiga bisa bermain bagus, kami coba mengejar dengan mengubah pola main, juga semangat terus."
Penampilan pantang menyerah Fikri/Bagas ini terinspirasi dari penampilan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak pertama All England Open 2023.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar