Setelah interval, Fikri/Bagas mencoba bangkit dan bermain lebih rapat. Perlahan, pasangan peringkat ke-12 dunia itu menipiskan jarak 15-16.
Fikri/Bagas selanjutnya mencatat skor imbang 18-18 setelah melancarkan smes keras yang tidak mampu dikembalikan lawan.
Fikri/Bagas terus menekan permainan Ong/Tei hingga wakil Malaysia itu tertahan pada angka 18.
"Tadi kami merasa di poin-poin akhir, lawan fokusnya hilang. Kami yang dari awal sudah tertinggal mencoba mengejar dan berhasil. Setelah poinnya sama, mereka mungkin gugup lalu kami bisa dapat poin lebih banyak," tutur Fikri.
"Tadi memang kami tertinggal cukup jauh pada gim kedua, tapi lawan juga masih jauh ke poin 21 jadi daripada kami lepas dan belum tentu pada gim ketiga bisa bermain bagus, kami coba mengejar dengan mengubah pola main, juga semangat terus."
Penampilan pantang menyerah Fikri/Bagas ini terinspirasi dari penampilan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak pertama All England Open 2023.
"Kami terinspirasi oleh Fajar (Alfian) dan Rian (Ardianto) di laga kemarin. Selama tidak menyerah pasti bisa," ujar Fikri.
"Besok maunya ketemu Fajar/Rian biar Indonesia bisa pastikan satu tiket pada semifinal."
Keinginan Fikri terwujud karena Fajar/Rian juga melangkah ke perempat final setelah menundukkan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (Taiwan) juga dalam dua gim.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tournamentsoftware.com |
Komentar