Sebab, pelatih klub sendiri tidak tahu bagaimana perkembangan pemainnya selama berada di training camp timnas Indonesia.
Padahal klublah yang mengembangkan pemain dalam klub tersebut.
"Saya berharap ke depannya, musim depan tolong jangan buat terlalu banyak training camp, yang mana pelatih klub sendiri tidak tahu sendiri bagaimana perkembangan mereka. Padahal, klublah yang mengembangkan pemain dalam klub tersebut. Ini hanya opini saya, pikiran saya, tapi mereka yang putuskan di sana jadi kami harus ikuti," ujarnya.
Hal ini dilontarkan Bernardo Tavares bukan tanpa alasan. Mantan talent scouting FC Porto ini jarang melihat tiga pemainnya di tim.
Lebih banyak habiskan waktu bersama Timnas Indonesia U-20, yakni Edgard Amping, M Rafli Asrul dan Ricky Pratama.
"Pada saat saya hadir atau berada di Indonesia pertama kalinya saya tidak bisa melihat pemain yang pada saat itu mengikuti training camp yang sangat lama dengan Timnas. Edgard, Rafli, Ricky sekarang mereka ada di mana? Apakah itu disebut pengembangan. Pada saat itu mereka terlalu lama berada di Timnas, dan kita tidak bisa lihat mereka," ujarnya.
"Saya berharap mereka tidak memanggil pemain di training camp selanjutnya di luar FIFA Matchday dan ini tidak terjadi di negara-negara sepak bola yang sudah berkembang pemainnya," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar