“Kemudian saat kompetisi berlangsung Fairnerss-nya tidak ada karena ada satu tim kehilangan banyak pemain, ada satu tim yang tidak dipanggil,” kata Ganesha.
“Jadi ada banyak hal yang akhirnya kita punya itu untuk ikut mengembangkan timnas, tetapi harus dijaga juga untuk elemen di dalam ekosistem sepak bola itu sendiri, yaitu klub ada kompetisi dan seterusnya,” ucapnya.
Ganesha juga tak lupa bicara soal bahwa kompetisi Liga 1 ini sebenarnya juga bagian dari kualifikasi Piala AFC ke depan.
Untuk itu, ia terus mengingatkan agar semua bisa saling membantu deni kemudahan bersama.
“Karena kita juga harus tahu bahwa klub ini juga membawa nama negara lho, yang kita lakukan di kompetisi Liga 1 ini kan kualifikasi untuk ke liga champions Asia, kulifikasi untuk AFC,” tutur Ganesha.
Baca Juga: Bungkam PSIS Semarang, Thomas Doll Keluhkan Jarak Tempuh Menuju ke Stadion Wibawa Mukti
“Dan ketika kita nanti lolos dan dengan peringkat tertentu dan nanti kita main di continental itu kan main bawa nama negara dan tim semakin banyak yang bisa bicara banyak di champions league, di AFC itu pasti akan memberikan highlevel spirit ke pemain dan pada akhirnya timnas juga yang menerima manfaatnya,” pungkasnya.
“Jadi banyak hal yang terjadi, ya kita semua lakukan ini untuk timnas, tetapi kita juga ingin mengingatkan bahwa program teman-teman timnas itu harus dilihat dalam satu konteks untuk perkembangan sepak bola Indonesia itu, di mana dalamnya ada aspek-aspek yang lain.”
Untuk aspek yang lain Persija minta agar jadwal lebih dibenahi lagi untuk musim depan agar tidak bentrok.
Sebab apabila satu klub yang dipanggil pemainnya lebih dari empat orang ke timnas akan saangat merugikan tim.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar