"Saya tidak pernah benar-benar mengalami pertarungan hebat di trek, satu lawan satu," ucap Quartararo dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Terkadang saya menang dan dia jatuh, atau saya jatuh dan dia menang."
"Jadi, kami tidak pernah benar-benar melakukan pertarungan yang layak bersama tetapi itu akan datang."
"Ini akan segera datang dan saya pikir tahun ini Yamaha melakukan pekerjaan yang hebat."
Pertarungan paling panas yang mereka lakukan terjadi pada tahun 2022 lalu tepatnya di MotoGP Valencia.
Saat itu, Bagnaia mencoba untuk menyalip Quartararo yang menyebabkan sayap Desmosedicinya terlepas.
Meskipun pada akhirnya Bagnaia hanya menyelesaikan balapan di urutan kesembilan, hasil itu sudah cukup baginya untuk memenangkan gelar juara dunia.
Sementara itu, El Diablo harus puas menjadi runner-up juara dunia meski finis keempat pada MotoGP Valencia 2022.
Usai dikalahkan oleh pembalap jebolan akademi VR46 itu Quartararo mengaku memetik banyak pelajaran.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar